05 Mei, 2011.
Bau parfum jaket milik Daniel mengudara. Benda itu melekat pada tubuhku sekarang. Beserta sang pemilik, badannya mengungkung tubuhku erat-erat. Katanya aku tak boleh kemana-mana.
Udara malam pada taman ini membuatnya melakukan itu. Kekasihnya pergi karena kesibukan turnamen. Aku menjadi pengganti untuk menemaninya.
Ingin meringis karena sesungguhnya aku bukanlah yang utama. Tapi apa mau dikata?
Tanpa sadar kami berdua menikmati hal ini, berbagi kehangatan dengan disaksikan langit petang juga bintang malam.
Hingga sebuah kalimat meluncur dan membuatku melebur,
"Biar aku saja yang mengejarmu. Tunggu aku."
Mataku mendadak memanas, aku menangis.
Dipelukan Daniel.
—Woojin.