02 Mei, 2011.
Harusnya hari ini Upacara pagi. Peringatan Hari Pendidikan Nasional. Tapi tubuhku sedang tidak bisa diajak kompromi.
Baiklah, tidak akan kuumbar perihal kelemahanku yang memalukan. Aku cukup bersabar mengikuti anjuran dokter dan beristirahat lebih lama dari sebelumnya, agar dapat bertemu dengannya.
Melihat senyumnya dan sorot matanya yang membuatku terpana dalam hitungan detik.
Bila boleh, ingin ku curi kecupannya lagi.
Tapi, jangan sampai kekasihnya memergoki, atau aku akan dimaki sampai mati.
Ah, peduli setan.
Ada kalanya manusia memang harus egois dan begundal. Jika semua baik, bagaimana neraka akan laku dipasaran?
Keputusanku sudah benar kan, kawan?
—Woojin.
