20 Mei, 2011.
Ayah dan Ibu pergi ke Surabaya. Menengok tetangga lama yang punya hajat disana. Adik dan kakakku serta merta mengikuti. Tinggalah aku di rumah sendiri.
Seperti anak muda yang lain, dengan senang hati aku mengundang Daniel untuk datang dan menginap.
Kami tidak macam-macam. Hanya berpelukan sampai ketiduran.
Ketika tubuh ini terselimuti lengannya yang besar, aku sedikit kesusahan untuk bergerak. Katanya badanku kurus. Menurutku tidak, mungkin jadwal makanku saja yang akhir-akhir ini sedikit tak terurus.
Sejujurnya seluruh tubuhku sedang tidak enak. Lungkrah dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tapi tak mengapa, dipeluk Daniel seperti ini sudah seperti mengobati.
Malam ini kami memang tidak membahas perihal Seonho ataupun Seongwoo.
Lebih tepatnya tidak ingin membahasnya. Aku belum siap menerima kenyataan yang terjadi.
Biarkan semua seperti ini, sebentar saja.
—Woojin.