25 Maret, 2011.
Perpustakaan, tenang, tidak ada Daniel.
Sudah kuputuskan untuk memilih perpustakaan sebagai tempat singgah teraman dimana aku bisa menjauh dari Seongwoo, Daniel, juga Daehwi yang semakin tergila-gila dengan Bisma sm*sh.
Ujian Tengah Semester akan dilakukan pada putaran minggu depan, sekarang waktunya tidur dan melonggarkan pikiran juga melupakan kisah percintaan konyol yang dibuat seorang Kang Fucking Daniel.
Angin yang keluar dari pendingin ruangan tak sedingin di kelas, tapi suasana disini menurutku lebih baik. Tapi, tunggu...
Mengapa aku merasakan keberadaan malaikat maut menjemput?
Kubuka mata untuk melihat, benar saja. Dia lagi, datang untuk mengganggu.
Daniel duduk pada bangku panjang yang juga aku duduki, dia mendekat, sangat dekat hingga aku merasa lengan kita bersentuhan.
Sial, nafasnya menembus permukaan leher ku.
Aku memalingkan wajah, siap untuk beranjak. Daniel menahan, menarik tanganku, menggenggamnya cukup lama, dan menutupi dengan jaket yang kujadikan tumpuan bantal.
Dia meletakkan kepalanya pada meja perpustakaan dengan masih menggenggam tanganku, lalu tertidur.
Jantungku berdetak tidak karuan.
—Woojin.