19 Februari, 2011.
Toko kelontong Ibu tidak buka, Ayah juga tidak berangkat kerja makelar. Sedikit memalukan, aku sakit dan parahnya kedua orangtuaku terlalu mencemaskanku. Dokter bilang mataku terkenal iritasi akibat belum terbiasa dengan kondisi udara di Jakarta. Sedikit bengkak dan berair.
Adikku—Hyejin, sampai di urus oleh kakakku yang bekerja di luar kota. Dua hari aku tidak masuk sekolah. Padahal kemarin lusa aku sempat bertemu oleh seseorang yang kusebut mr.charming!
Guanlin. Anak sepuluh tiga.
Dia tampan, tinggi, gemar bermain sepeda Low Rider. Kegemarannya sedikit unik jika dibandingkan siswa lain. Ah, aku jadi makin kagum. Daehwi bilang Guanlin susah untuk di dekati. Aku tidak berniat untuk mendekati bahkan berpacaran dengannya. Hanya ingin mengagumi Guanlin. Itu saja.
Bagiku memiliki seseorang yang dikagumi pada saat masa SMA bisa menumbuhkan semangat.
Guanlin juga mencintai jenis musik rock metal seperti Avenged Sevenfold. Tidak seperti Daniel yang hanya tau tidur dan pacaran di kelas. Atau menggangu anak-anak kelas sebelah ketika praktikum biologi.
Huh, membuatku kesal!
—Woojin.