15. Cuma Mau Kamu!

2.9K 468 176
                                    

Seokmin terbangun dengan suasana kamar yang kosong. Jisoo sudah tidak berada di sampingnya, entah pergi ke mana. Masih marah mungkin.

Tadi malam Jisoo sudah tertidur pulas begitu Seokmin turut masuk ke dalam kamar mereka. Mata Jisoo bengkak. Gara-gara menangis cukup kencang sepanjang malam.

Iya, Jisoo kecewa setengah mati begitu mendengar ucapan Seokmin kalau ia telah merestui hubungan sang istri dengan Soonyoung. Lebih kecewa lagi dengan kalimat yang terlontar.

Jisoo hanya pura-pura bahagia? Jisoo harus menerima Soonyoung agar dapat bahagia? Memangnya Jisoo perempuan apa, sehingga harus mencari kebahagiaan pada laki-laki selain suaminya?

Jisoo tidak terima!

Seperti malam-malam sebelumnya, Seokmin tetap memberikan sebuah good night kiss untuk Jisoo. Tapi kali ini hanya di kening. Karena perempuan itu tidur membelakangi, sedikit bersembunyi pula pada guling yang ia pagut kencang.

Mengusap pelipis yang telah ia cium tadi beberapa kali, Seokmin turut tidur di sana.

Laki-laki bangir itu tidak langsung tertidur. Sejenak ia berpikir, memandangi langit-langit kamar. Selama menikah dengan Jisoo, ia selalu berusaha bagaimana pun caranya untuk membuat Jisoo bahagia. Tapi hasilnya? Malah selalu perempuan Hong itu yang membahagiakan Seokmin. Hingga melindungi Seokmin. Sebagai laki-laki, ia seperti tak memiliki fungsi sama sekali.

Pikirnya, pasti Jisoo akan jauh lebih bahagia jika bersama pria yang paling tidak berada sepantaran dengannya. Soonyoung, kah? Atau mungkin saja Mingyu dan beberapa anak populer lainnya. Yang kaya raya, memiliki kuasa, serta berpenampilan keren.

Jisoo sudah terlalu banyak berkorban untuk Seokmin. Meninggalkan dunianya yang menyenangkan di kalangan para anak populer di kampus, hanya untuk bisa meyakinkan suaminya kalau ia juga sudah bahagia walau terus disembunyikan.

Seokmin juga ingin berkorban. Mengorbankan perasaan cintanya terhadap Jisoo. Merelakan perempuan tersayangnya bersama pria lain yang lebih sanggup membahagiakan.

Mungkin Soonyoung bukan orang yang paling tepat. Namun yang pasti, pemuda itu lebih baik jika dibandingkan dengan Seokmin.

Jisoo sudah menyelesaikan tugasnya sebagai istri begitu Seokmin keluar dari kamar mandi. Kamar mereka sudah rapi. Begitu mendatangi dapur pun, beberapa makanan sudah siap santap di atas meja makan. Namun, tak ada Jisoo di sana.

Seokmin hanya mengambil setangkup roti panggang, setelah sebelumnya meminum habis susu yang ada di dalam gelas. Ia berjalan keluar dengan menggigit roti, tangannya sibuk menjinting tas dan sepatu.

Akhirnya ia menemukan keberadaan Jisoo. Perempuan Hong itu nampak belum bersiap-siap sama sekali meski mereka memiliki jadwal kuliah pagi ini. Duduk di depan televisi yang menyala.

Tengah menikmati siaran televisi pagi ini pun nampaknya tidak. Pandangan mata kucing itu kosong. Lurus ke depan, entah memikirkan apa.

"Kau tidak kuliah?" Tegur Seokmin.

Namun, Jisoo tidak bergeming. Tidak menyahut, bahkan tidak melihat ke arah suaminya.

Seokmin tak ambil pusing. Mungkin Jisoo butuh waktu sendiri. Ingin istirahat, lelah dengan suasana kampus yang penuh drama anak remaja.

"Kamu minta aku selingkuh dengan Soonyoung?"

Ujaran Jisoo yang baru menyapa telinganya membuat pergerakan Seokmin terhenti seketika.

"Orang yang aku sayang itu kamu. Aku bukan perempuan yang gila popularitas, sanjungan atau perhatian. Aku memang sempat memintamu berubah, tapi bukan artinya aku tidak bisa menerimu apa adanya. Aku cuma mau kamu, Lee Seokmin!"

Ssstt! (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang