11. Soon in Action

2.8K 493 179
                                    

Sebagai laki-laki tentu yang namanya menyerah sebelum berperang merupakan haram hukumnya. Mutlak, tak boleh mundur hingga akhir. Kalau pun nilai akhirnya tetap sama, setidaknya, ia tak menanggung malu yang ketara tinggi.

Soonyoung tak peduli dengan yang namanya Minnie-Minnie itu. Acuh-tak acuh dengan status Jisoo yang ia ketahui sudah memiliki kekasih. Toh, ia merasa yakin bahwa si Minnie tersebut tidak lebih keren dari dirinya. Ia pasti bisa membuat Jisoo berpaling dan jatuh cinta padanya.

Semakin ditolak, Soonyoung akan semakin gencar untuk mendekat.

Memanfaatkan situasi bahwa Jisoo ikut dengannya saat berangkat kuliah tadi, secara otomatis pulang kuliah pun adalah tanggung jawabnya untuk mengantar. Soonyoung tidak tinggal diam. Meski belum mendapat izin sama sekali, ia tak peduli. Mobil terus dilajukan.

Awalnya Jisoo tak curiga sedikit pun. Tapi begitu mobil Soonyoung berbelok ke arah yang belawanan dengan di mana letak tempat tinggal ia dan Seokmin, barulah sadar.

"Soon, ini bukan jalan ke rumahku," ujar Jisoo.

Keningnya menyerut. Memperhatikan jalan sekitar yang nampak cukup asing. Ia baru beberapa bulan berada di Korea. Seokmin pun tidak pernah mengajak jalan-jalan sebelumnya. Tentu Jisoo bingung Soonyoung hendak membawanya ke mana.

Terkekeh sebentar, Soonyoung tak mengurangi laju mobilnya sedikit pun meski Jisoo mulai berontak. "Kita jalan-jalan sebentar, oke? Aku akan membawamu ke Festival jajanan yang diadakan minggu ini."

Ia baru saja mendapat saran dari Jun agar membawa Jisoo ke Festival jajanan yang diadakan di salah satu sudut kota. Jun bilang bahwa wanita seperti Jisoo dan Hao itu sama. Sama-sama bertipe hobi makan namun tidak pernah bisa gemuk. Untuk itu sebaiknya Soonyoung mengajak Jisoo ke Festival tersebut.

Apalagi Jisoo adalah warga Amerika yang baru pindah ke Korea. Pasti gadis itu tidak terlalu tahu banyak bagaimana lezatnya berbagai macam camilan khas Korea. Inilah kesempatan Soonyoung untuk menarik perhatian gadis Hong tersebut.

Mendengar kata makanan, mata Jisoo berbinar cerah. Ia begitu suka makanan Korea. Seokmin juga tidak jarang mengajarinya bagaimana cara membuat beberapa makanan khas Korea, karena biasanya ia akan menyediakan pasta atau makanan kebarat-baratan lainnya untuk sang suami.

Jisoo sempat merasa bersalah karena belum sempat izin kepada suaminya sama sekali untuk pergi bersama Soonyoung. Dengan mengirimkan pesan singkat dan tidak lama dibalas langsung oleh Seokmin, Jisoo akhirnya dapat bernapas lega. Seokmin mengizinkannya pergi, asalkan tidak pulang larut malam.

"Aish! Jisoo ke mana, sih?!"

Soonyoung kehilangan jejak Jisoo. Gadis itu tiba-tiba saja menghilang, ketika ia mengantri di salah satu stan makanan.

Jisoo begitu bersemangat. Menyambangi satu persatu stan yang tersedia di sana, melupakan Soonyoung yang terus mengomel agar Jisoo tak seenaknya pergi sendiri.

Soonyoung dan Jisoo menempati salah satu kursi yang tersedia di sudut Festival yang memang tersedia untuk para mengunjung. Tangan Jisoo sudah penuh dengan kantong plastik berisikan berbagai jenis camilan unik, yang tak pernah ia temukan sebelumnya. Membuat Soonyoung geleng-geleng kepala melihat.

"Kau beli sebanyak itu? Apa kau sanggup menghabiskannya?"

"Yes! Pasti bisa, tenang saja." Sahut Jisoo dengan yakin. "Tubuhku memang kecil, tapi perutku akan secara otomatis melebar jika diisi dengan makanan enak."

Dan benar saja. Jisoo berhasil melahap habis semua jajanan yang sudah ia beli. Membuat Soonyoung ternganga lebar.

Sebenarnya Soonyoung masih ingin mengajak Jisoo jalan-jalan, mengunjungi tempat lainnya. Namun gadis manis itu terus berontak. Minta diantarkan pulang. Mau-tidak mau Soonyoung harus menurutinya. Kalau tidak, ia akan terkena cakaran kucing hutan di wajah.

Ssstt! (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang