22. Benny Who?

3.1K 486 180
                                    

"Ini salahmu, Lee Seokmin! Kau tega ya, selingkuh dari istrimu sendiri? Sudah merasa sekeren apa sih, jadi berani menyelingkuhi Jisoo?"

Seokmin mendesah pelan. Memang semua ini salahnya. Ia tidak menjelaskan sedikit pun bagaimana hubungannya dengan Jihoon. Tapi, tentu saja Seokmin memiliki alasan tersendiri.

"Hao-ya, dengarkan aku," ujar Seokmin. "Aku tidak pernah memiliki hubungan apa pun dengan Jihoon, oke? Semua ini hanya salah paham."

Laki-laki bangir itu menceritakan bagaimana latar belakang masalah ia dengan Jisoo, hingga perempuan yang kini terbaring lemah di atas ranjang kabur dari rumah mereka.

Jihoon dan Seokmin memang sempat mendatangi kafe hanya berdua. Jihoon memang memeluk Seokmin dengan erat. Tapi begitu tiba di kafe yang telah Jihoon tunjuk, apa kalian tahu hal penting apa yang mereka bicarakan?

Jihoon memaparkan semua kecurigaannya terhadap hubungan Seokmin dan Jisoo. Ia juga sering kali berusaha memancing emosi Jisoo dengan cara mengaku bahwa ia menyukai Seokmin. Padahal hal tersebut hanyalah cara agar setidaknya Jisoo tak sengaja bicara bagaimana perasaan wanita Hong itu kepada Seokmin.

"Aku menyukai Soonyoung dan kau tahu sendiri kalau dia menyukai Jisoo," papar Jihoon. "Sebenarnya aku kesal karena Soonyoung terus mendekati Jisoo. Tapi kurasa itu hal yang wajar. Sangat wajar jika kau dan Soonyoung atau bahkan Mingyu bisa menyukai Jisoo. Bukankah dia begitu sempurna?"

Seokmin tak dapat berucap sedikit pun sejak awal Jihoon menjelaskan apa maksudnya dari acara jalan-jalan mereka ini.

"A-apa maksudmu?" Tanya Seokmin, tergagap. "K-kau tahu apa mengenai aku dan Jisoo?"

Jihoon memasang tatapan penuh intimidasi pada Seokmin. "Kau menyukai Jisoo, kan? Dan aku yakin Jisoo juga sebaliknya. Dia juga menyukaimu. Kalian saling menyukai."

"S-selain itu?"

Kening Jihoon mengerut. "Apa ada lagi? Apa tebakanku salah?"

"B-bukan itu, hanya saja-" Seokmin tertunduk dalam. Ia mengerti sekarang. Jihoon memang tahu bahwa Seokmin dan Jisoo saling menyukai, tapi tidak mengenai status keduanya. Jihoon hanya melihat apa yang ia tangkap melalui gelagat. Tak dapat menerka apa yang telah disembunyikan. "Ya ... Aku memang menyukai Jisoo. Tapi kurasa dia terlalu jauh berada di atasku. Kami berdua tidak cocok."

Gadis mungil itu sontak tertawa nyaring menanggapinya. Menepuk pundak si laki-laki dengan kencang, mengusap air mata yang berada di ujung mata karena tertawa.

"Jisoo bukan orang yang seperti itu, Seokmin-ah. Aku tahu dia begitu menyukaimu, itu terlihat sangat jelas. Dia menyukaimu apa adanya. Dia menatap ke arahmu dengan penuh rasa kekaguman, kau tahu?"

"Jadi maksudmu mengajakku membicarakan ini apa?"

Seketika Jihoon terdiam. Nampak berpikir sejenak, bahkan menggigit bibirnya sendiri. Bingung hendak bagaimana menjelaskannya.

"Mungkin ini terdengar aneh, atau apa. Tapi, bisa kau dapatkan Jisoo secepatnya? M-maksudku ..." Lalu tertunduk dalam, ragu-ragu hendak berucap. "Aku menyukai Soonyoung. Aku tidak suka melihat kedekatannya dengan Jisoo."

Tentu Seokmin tak akan menceritakan bagaimana perasaan Jihoon. Seokmin sudah memegang janji akan menyimpan fakta ini, sampai Jihoon sendirilah yang akan mengakuinya.

Seokmin tak menyangka sedikit pun kalau rundingan hari itu akan menjadi bumerang di dalam rumah tangganya. Tidak hanya itu, ia juga sudah menyesal menjodoh-jodohkan Jisoo pada Soonyoung. Membuat dua orang wanita sakit hati sekaligus.

Namun, tentu ia tidak sadar sama sekali kalau Jisoo telah tahu dengan pertemuan itu dan menyangka bahwa ia telah berselingkuh. Padahal Seokmin tak memiliki niat untuk berselingkuh sama sekali!

Ssstt! (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang