7. Call Him Minnie

3.2K 498 122
                                    

"Aku baik, Ma. Tenang saja, oke?" Ujar Jisoo lagi, untuk meyakinkan wanita paruh baya yang ia panggil Mama.

Sedangkan di seberang, Mama dari Hong Jisoo masih saja berceloteh. Mengkhawatirkan kondisi putri tunggal kesayangannya. "Apa Mama carikan pembantu rumah tangga saja untuk kalian? Kau pasti lelah mengurus rumah sendirian."

Menghela napas, "tidak usah, Ma. Aku tidak mau ada orang lain di rumah kami. Aku bahagia hanya berdua dengan Seokmin."

Ahh, Jisoo tidak bisa membayangkan bagaimana jika ada orang asing yang turut tinggal di rumah kecil mereka. Ia dan Seokmin seringkali lepas kendali, tak kenal tempat. Bahkan di ruang tengah atau halaman belakang rumah sekali pun. Bagaimana jika ada orang lain? Jisoo tidak akan mungkin bisa sebebas itu, kan, dengan suaminya?

"Baiklah, tapi kalau ada yang kau inginkan langsung sampaikan saja pada Seokmin, ya! Ingat, masalah sekecil apa pun harus kau bicarakan padanya."

"Siap Mama-ku sayang!" Jisoo memekik kencang, dengan melirik sekitar area parkir mobil. Sedari tadi ia memang hanya bisa berdiam sejenak di dalam sana, untuk menerima panggilan telepon dari Mama tersayang yang memang di Amerika. Khawatir jika pembicaraan mereka akan menimbulkan kecurigaan pada orang-orang di sekitar yang tak sengaja lewat dan mendengar. "Sudah dulu ya, Ma. Aku harus kuliah."

Nyonya muda Lee itu mematikan sambungan telepon begitu mendapat persetujuan dari Mama-nya. Tentu saja setelah melewati waktu beberapa detik untuk mendengarkan kembali ocehan beliau.

Begitu turun dari mobil, Jisoo tak menduga sama sekali kalau ternyata Soonyoung telah menunggunya di luar. Menyambut si manis, dengan senyum yang berhasil menenggelamkan kedua matanya yang memang sudah tenggelam.

"Selamat pagi, cantik!" Sapanya, dengan nada ceria. Melihat Jisoo yang sedikit kesulitan membawa beberapa buku mata kuliah hari ini, dengan cekatan ia mengulurkan tangan. "Oh! Apa itu berat? Biar aku bantu."

"Tidak usah," Jisoo sedikit mundur, menolak tawaran Soonyoung. "Aku bisa sendiri."

Rasanya Jisoo hendak kabur saja. Sedari tadi Soonyoung terus membututinya, seperti anak bebek yang mengikuti induknya. Jisoo, kan, menjadi risi!

"Hmm, Jisoo?"

Wanita Hong itu hanya bergumam kecil, menjawab panggilan pemuda yang juga berjalan tepat di sampingnya. Tanpa melihat ke arah Soonyoung sedikit pun.

"A-apa kau sudah memiliki kekasih?" Laki-laki Kwon itu bertanya dengan ragu-ragu, entah mengkhawatirkan apa.

Bahkan kau setiap hari menyiksa suamiku, sialan! Hati Jisoo menjerit. Mengangguk pasti, perempuan yang tengah mengenakan kemeja biru muda itu menghentikan langkahnya. Memandang ke arah Soonyoung, "aku memanggilnya 'Minnie'."

Wajah Soonyoung yang begitu ceria tadi tiba-tiba saja melayang entah ke mana. Begitu jelas raut wajahnya penuh dengan rasa kekecewaan.

"Ahh, benarkah? Apa dia tinggal di sini?"

"Memangnya kenapa? Kau ingin bertemu dengannya?"

"T-tidak ... Hanya saja-"

"Ya, dia tinggal di sini. Bahkan mungkin saja kau mengenalnya."

"B-benarkah?" Mata Soonyoung membulat sempurna, meski tetap saja terlihat kecil. "Sepertinya Minnie itu panggilan kesayangan kalian. Siapa nama aslinya?"

"Soonyoung, aku tidak suka kau terlalu banyak mencari tahu masalah pribadiku."

Jisoo semakin kesal karena Soonyoung masih saja mengikuti setiap langkahnya. Tetap mengoceh. Memang untuk meminta maaf, tapi dengan mengikuti langkahnya terus, Jisoo sangat khawatir kalau-kalau orang yang melihat mereka akan berpikiran lain.

Ssstt! (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang