chapter 28

1.9K 79 2
                                    

"Stoknya udah habis bu." Ucap Alice

"Baguslah. Kamu urus saja Lidya, kasihan dia dari tadi main sendiri." Suruh Dian.

"Asalamualaikum, ibu. Irene pulang." Salam Irene saat memasuki gerbang.

"Waalaikumussalam." Jawab Dian.

"Alice dimana bu?" Tanya Irene.

"Lagi ngurusin Lidya." Jawab Dian.

Irene membuka kamar Alice, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Alice yang tengah duduk di kursi goyang sambil menyusui anaknya. Alice merupakan ibu yang penuh kasih sayang, ia adalah single parents yang kuat. Seharian penuh harus bekerja, sekaligus mengontrol anaknya. Belum lagi mengurus bapaknya dan membereskan pekerjaan rumah.

Irene meneteskan air mata. Ia mengingat kembali disaat ia dituduh sebagai seorang koruptor, namun yang dilakukannya hanya lari dari masalah, sementara Alice yang menanggung semuanya. Sampai dia mau menikah, dan mengandung. Jika saja waktu itu Irene tidak memaksanya pulang, mungkin Alice telah hidup bahagia saat ini.

'Aku memang kakak yang bodoh.' Batin Irene.

***

20.00 WIB

'Tok tok tok'

"Bobby?" Gumam Alice setelah membuka pintu. "Ayo masuk!"

"Ada siapa?" Tanya Henry-bapak Alice dan Irene- yang datang bersamaan dengan Dian

"Ada Bobby pak." Jawab Alice.

"Saya bawain makanan, ibu saya masak banyak." Ucap Bobby sambil mengeluarkan nasi bungkus dari dalam kantong pelastik hitam.

"Wah, pasti warung makan ibu kamu makin laris." Ujar Dian.

"Makasih ya." Ucap Alice.

"Dan, aku tadi singgah beli ini. Ini bubur Sun buat Lidya, dan boneka ini." Bobby memberikan sebuah boneka Teddy pada Alice.

"Emm.. makasih ya Bob."

Dian yang melihat itu tersenyum bahagia. Dari dulu dia sudah tahu bahwa Bobby memiliki perasaan pada Alicia. Ia juga telah berharap Alicia bisa menikah lagi.

"Oh iya, gelas ibu lagi dipinjam sama bu Lilis. Bisa kamu ambil?" Tanya Dian.

"Iya bu." Jawab Alice.

"Aku temenin ya." Sambung Bobby

***

Irene berbaring di dalam kamarnya. Ia meluangkan waktu sedikit untuk membuka aplikasi Uc News di ponselnya. Sebagai seorang pegawai Bank, Irene tak boleh ketinggalan info dari pegawai yang lain.

Martin Fernando dikabarkan berangkat lebih cepat dari kesepakatan. Pria muda ini mengatakan ingin mengurusi sebuah urusan pribadi disana sebelum ia menjalani kontraknya, seperti katanya saat wawancara.

Hal ini mengundang rasa penasaran dari warga net karena usahawan muda tersebut tidak memiliki keluarga atau kerabat yang menetap di Indonesia. Beberapa lagi mengatakan bahwa dia ingin liburan.

Irene menutup aplikasi Uc News-nya.

'Jangan-jangan..' batin Irene

***

Alice dan Bobby berjalan di lorong kompleks beserta dengan peralatan makan di kedua tangan mereka.

"Lidya.. sering makan bubur instan ya?" Tanya Bobby

"Enggak sih, dia lebih sering makan bubur biasa. Sebenarnya, itu lebih sehat." Jawab Alice.

"Terus.. kamu masih ingat sama Martin?" Pertanyaan Bobby membuat Alice menghentikkan langkahnya. "Emm.. maaf."

The Mate For The Throne HeirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang