chapter 8

2.3K 105 0
                                    

'Drrt.. Drrt..'

Alicia menoleh kearah ponselnya. Ia mengangkat telfon dari nomor tak dikenal itu.

"Alicia, bisa aku meminjam salah satu aksesorismu?"

"Aku tidak punya aksesoris."

"Martin membelikanmu setumpuk pakaian kan? Bisa kau ambilkan kalung dan anting?"

"Siapa kau?"

"Stacy."

Alicia memutar bola matanya mendengar nama itu. Wanita itu menelfonnya meskipun berada dalam satu atap

"Datanglah dan ambil."

"Aku mohon, bawakan untukku ya."

Tut tut tut

"Dia yang butuh tapi aku harus kesana." Alicia mengambilkan kalung dan anting yang sudah tertata rapi di kamarnya. Itu bukan kemauannya, tapi Martin yang menyuruh suruhannya untuk mengatur semua benda itu di kamarnya.

Alicia berjalan ke kamar Stacy yang berada di lantai tiga. Sampai disana Alicia langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ini anting juga kalung, lain kali ambillan sendiri. Kau merepotkanku dengan naik ke lantai tiga." ucap Alicia kesal.

"Maafkan aku, acara ini sungguh istimewa. Dan aku harus bersiap menjadi sangat cantik. Aku baru dari salon dan menyambung rambutku, aku juga mempirangnya dengan kuning keemasan seperti ini. Cantik tidak?" tanya Stacy. Wanita itu memang kelihatan cantik dengan kedua rambut depan yang diikat ke belakang dan rambut belakangnya dibiarkan tergerai. Rambutnya yang awalnya pendek menjadi panjang sepinggang, ia mengenakan softlens berwarna biru muda dan cream wajah yang menjadikan wajah serta lehernya amat putih. Jika Alicia harus memakainya, mungkin ia tidak akan tahan dan membasuh wajahnya saat itu juga. Yang dikenakan Alicia setiap hari hanya bedak dan lipstick merah muda.

Sedang Stacy tak punya hari tanpa mengenakan make-up.

"Kau akan kemana malam ini?" tanya Alicia.

"Aku akan pergi, makan malam dengan Ayah dan Ibuku. Aku pergi dengan Martin." jawab Stacy. Alicia mengangguk, tapi untuk apa? Apa Juliet datang tadi untuk menyampaikan hal itu?

"Bisa kau keluar? Aku butuh ruang dengan Martin, beberapa saat lagi dia pasti datang kemari." pinta Stacy, Alicia pun keluar dari kamar Stacy.

"Hah, astaga Juliet! Kau mangagetkanku." ucap Alicia

"Maafkan aku, ayo kita ke kamarmu sekarang!" ajak Juliet. Alicia mengikuti Juliet.

"Eh, kalian akan apakan aku?" tanya Alicia saat beberapa orang mendudukinya di depan meja rias

"Juliet!" panggil Alicia.

"Maaf, Alicia." ujar Juliet. Dua orang mencari dress yang tepat sampai membongkar lemari itu.

Sampai akhirnya mata Juliet tertuju pada sebuah dress putih, jika putih yang beradu dengan kulit putih Alicia pasti akan sangat cantik.

"Aku tidak suka dress, Juliet." ucap Alicia.

"Tapi yang ada di lemarimu semuanya hanya dress, Alicia." jawab Juliet.

Dengan terpaksa Alicia memakai dress itu. Beberpa penata rias menyisir rambut Alicia dan sebagiannya lagi menghias wajah Alicia dengan make-up.

15 menit kemudian

Juliet menutup bukunya saat seorang penata rias membungkuk padanya. Dia melihat Alicia, memakai heels peach, dress putihnya, dan kalung emas. Rambut panjang nan hitam Alicia tergerai, sangat cantik dan alami.

The Mate For The Throne HeirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang