chapter 17

1.9K 83 0
                                    

"Rasakan akibat dari melawanku, Alicia." ucap Stacy dengan suara kecil agar karyawan lain tidak mendengarnya. Stacy kemudian berbalik dan pergi.

"Sudah, jangan hiraukan dia dan kumpulkan buktinya. Waktumu hanya tiga hari, Alicia." ucap Celine.

"Arsitek itu, mengatakan kalau semua datanya akan sampai dalam seminggu. Tapi.. Waktuku hanya tiga hari." jawab Alicia. Celine membulatkan matanya

"Lalu bagaimana--"

"Itulah masalahnya, kita sudah mengatakan pada seluruh karyawan kalau datanya akan segera sampai. Tapi jika tidak ada, maka keputusannya sudah pasti aku yang mencurinya." potong Alicia. Celine melihat kearah ruangan Stacy, dimana Stacy sedang menatap mereka dengan senyuman picik dari pembatas ruangan kaca beningnya itu.

"Sial." umpat Celine. Celine kemudian memukul meja kerjanya sendiri karena kekesalannya.

"Sudahlah, besok akan kuurus semuanya. Kau tidak perlu repot, akan kuurusi sendiri." ucap Alicia.

"Jangan berusaha tegar, aku tahu kau tidak seperti itu, Alicia. Pulanglah lebih dulu." jawab Celine. Alicia tersenyum tipis kemudian pergi kembali ke Mansion.

***

Stacy tersenyum licik saat mengingat ekspresi Alicia tadi.

"Jangan macam-macam padaku. Semua orang mengetahuinya." ucao Stacy.

*flashback on

Wanita yang menjadi mata-mata Stacy itu sedang memutari ruangan kerjanya. Ya, wanita itu bekerja di perusahaan yang sama dengan Stacy.

Sepatu haknya beradu dengan lantai hingga membuat bunyinya menggema di ruangan itu. Rambut coklat tua panjangnya itu langsung dikuncirnya keatas karena mengganggu aktifitasnya

"Aku harus menuruti ucapan Stacy." gumam wanita itu. Ia kemudian menoleh pada komputernya

Wanita itu menarik kursi kerjanya kemudian mengotak-atik komputer selama beberapa menit. Layar video call itu terpampang, dan wajah penerima baik penelfon juga terpampang disana

"Ada apa, Juliet?"

"Selamat sore, tuan Leonard. Nyonya Stacy mengabarkan kalau anda harus segera mengamcam tuan Martin. Agar dia tidak bisa berkutik, karena tuan sangat mempertimbangkan perjanjian anda dengannya, tuan Leonard." ya, Julietlah mata-mata Stacy di perusahaan itu.

"Baiklah. Akan segera kulakukan."

Juliet menutup telfonnya kemudian keluar dari ruangannya dan masuk ke ruangan Martin.

"Ini mengancamku, jika kau tidak menyelidiki pencuri uangmu itu, maka kerja sama akan dihentikkan. Aku tidak bisa melakukan ini, yang ada aku rugi. Uang itu, bisa merugikanmu banyak." ucap Leonard. Juliet mendekat kearah mereka kemudian berdiri diantara kedua sofa itu.

"Kurasa yang dikatakan tuan Leonard itu benar. Tidak ada salahnya untuk menyelidikinya, setelah menuntut orang tersebut, kita dapat merebut kembali uang kas perusahaan itu. Kalau tidak semua keuntunganmu dalam setiap resort yang kau bangun selama ini akan sia-sia." saran Juliet. Martin menundukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan menemukan pelaku yang sebenarnya." ucap Martin.

*Flashback off

***

Celine menyusuri koridor kemudian masuk ke dalam lift. Sudah dua jam semenjak Alicia pulang, dan ia juga baru menyelesaikan pekerjaannya. Lift terbuka, Celine hampir saja menabrak tubuh kekar seorang pria di hadapannya itu.

"Apa kau punya mata?" tanya Kyle. Ya, Kyle Fernando, kakak kandung Martin sekaligus anak tertua dari keluarga Fernando.

"Maaf, tuan Kyle. Tapi bukankah tuan sendiri yang langsung masuk sambil memegang ponsel tuan?" tanya Celine. Kyle masuk ke dalam lift tanpa mengucapkan sepatah katapun. Celine akhirnya keluar dari dalam lift

The Mate For The Throne HeirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang