Chapter 31

2K 77 0
                                    

Restoran

Alice dan teman kantornya telah sampai Restoran yang tak begitu mewah, namun layak untuk dikunjungi. Terlebih, kali ini mereka tidak ditraktir oleh alasan perayaan, melainkan oleh Roy.

 Terlebih, kali ini mereka tidak ditraktir oleh alasan perayaan, melainkan oleh Roy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan apa aja ya, si Roy yang bayarin." Ucap Gita. Dengan spontan, Roy mengintip isi dompetnya.

"Hahaha, gak usah khawatir gitu. Kita bisa BMM kok." Kata Vanesa.

"Gak papa Van, cuma bercanda yang tadi." Tolak Roy.

Tanpa sepengetahuan mereka, seorang pria lengkap memakai Hoodie memotret mereka dari meja dipojok. Menyadari hal itu, Vanesa berjalan kearah meja sang pria.

"Maaf pak, tapi memotret orang tanpa persetujuan itu melanggar undang-undang. Tolong hapus fotonya sekarang." Suruh Vanesa.

"I don't understand what you’re talking about." Balas pria itu. Merasa ada yang ganjal, Alice berjalan menghampiri pria yang duduk di pojokan.

"sorry sir, her mean taking pictures like that is against the law. so please delete the pictures." Ancam Alice. Pria itu terkekeh pelan.

"You might misunderstand me. I photograph this restaurant. not you." Elak pria itu. Namun Alice telah sadar ada yang mengganjal dari pria ini. Alice mengeluarkan semua data-data yang dimilikinya dari dalam tas. Karena tau akan interview hari ini, ia mengopi semua data-data seperti KTP, KK, dan lain sebagainya.

"give it to your boss, and don't follow my activities again. tell it to your boss, I will meet him soon." Ucap Alice sambil memberi peringatan. Pria itu mengambil data-data Alice dan menyimpannya dalam tas lalu pergi keluar.

"Ada apa?" Tanya Vanesa ketika Alice kembali ke meja.

"Biasa, penguntit." Jawab Alice.

"Emang kamu punya hutang sama dia?" Tanya Gita.

"Gak, cuman ada sesuatu yang Harus diurus." Jawab Alice. Ia harus segera menuntaskan semua masalahnya dengan Martin ketika menemuinya nanti. Ia sungguh akan hidup bebas sebagai single parents yang bahagia dan takkan pernah menikah kembali.

***

Hotel

Martin duduk di sofa sambil menuang sampanye ke dalam gelas, Ia memutar televisi untuk menambah kesantaiannya.

Martin duduk di sofa sambil menuang sampanye ke dalam gelas, Ia memutar televisi untuk menambah kesantaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Mate For The Throne HeirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang