__
“Tidak perlu terlalu terkejut”
Ji Hyuk berkata dengan nada santai kemudian melangkahkan kakinya melewati Syafa sementara gadis itu segera menyingkirkan tubuhnya.
“Apa ini ?”
Gadis itu kembali dilanda kebingungan. Apa hari ini tema takdirnya adalah ‘bingung ?’
Syafa ikut melangkahkan kakinya dan menatap pria yang sedang duduk di kursi yang memang tersedia di balkon apertemennya. Pria itu sedang memangku kakinya.
“Kau sedikit mengecewakan malam ini”
Ji Hyuk mulai membuka suara sementara Syafa masih diam mematung.
“Apa ini mimpi ?”
“Bukan”
Untuk ke dua kalinya Ji Hyuk menebak kata hati Syafa.
“Waeyo ?” Pria itu bertanya.
Syafa menatap pria di depannya dengan tatapan tidak suka.
“Darimana Anda mengetahui alamat ini ?”
Syafa segera bertanya pada pria yang Sedang menyamankan dirinya pada kursi yang ia duduki.
“Sebenarnya aku sudah tahu kau tinggal di apertemen ini”
“Mwo ? Sudah tahu ? Bagaimana Anda tahu? apa Anda sedang ...”
“Jangan berlebihan. Kau bukan seorang selebriti yang harus aku mata-matai"
Ji Hyuk memotong perkataan Syafa.
Syafa kembali menatap Ji Hyuk dengan tatapan sedikit kesal.
“Aku memang tahu kau tinggal di apertemen ini. Tapi aku tidak tahu tepatnya dimana jadi aku meminta bantuan pada temanmu”
“Kim Ji Eun”
Syafa bergumam pelan.
“Ah ya, Aku pikir kau akan melepas kain dikepalamu saat pulang bekerja”
Kini pria itu menatap kain berwarna maroon yang dipakai Syafa.
Syafa menghembuskan napasnya pelan. Apa pria ini tidak punya pertanyaan lain ? Kenapa dia terus membahas tentang kain dikepalanya ? Kurang kerjaan sekali.
“Apa sebenarnya yang Anda inginkan ?”
Syafa lagi-lagi bertanya yang membuat Pria itu mengangkat bahunya.
“Tidak ada”
Syafa kini menatap pria di depannya dengan tatapan kesal.
“Kalau begitu selamat menikmati malam Anda”
Syafa berkata kemudian berjalan mendekati pintu apartemennya sebelum perkataan Ji Hyuk menghentikannya.
“Apa begini caramu memperlakukan seorang tamu ?”
Syafa lagi-lagi menghembuskan napasnya pelan sebelum berbalik menatap Ji Hyuk.
“Aku pikir Anda tidak mempunyai urusan denganku”
Detik berikutnya, Syafa melihat pria itu berdiri dan berjalan mendekatinya.
“Aku mempunyai urusan denganmu”
Ji Hyuk menghentikan langkahnya beberapa centi di depan Syafa. Menyadari itu Syafa segera memundurkan tubuhnya.
“Aku pikir tadi Anda mengatakan tidak punya urusan denganku”
“Benarkah ? Aku tidak ingat”
Ji Hyuk menjawab santai.
Syafa memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa (한강에 황혼)/COMPLETED
RomanceKisah cinta seorang gadis muslimah (Syafa) dan CEO korea bermulut kasar (Ji Hyuk). Bisakah mereka bersama dengan perbedaan keyakinan yang mereka miliki ? "...jika saja aku tahu kita tidak bisa bersama maka aku berharap rasa ini benar-benar berubah...