Saya butuh kritik dan saran dari kalian 🌸
__"Aku tidak memintamu untuk langsung menerimaku. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku tertarik padamu"
Syafa memasuki Park Group sambil memegang kepalanya. Kepala gadis itu rasanya sakit sekali. Mungkin karena masalah yang mendatanginya juga tidak kunjung berakhir.
"Nona Syafa"
Syafa menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang baru saja memanggil namanya.
"Oh, Tuan Kim ?"
Syafa berkata dengan sedikit terkaget sementara pria paruh baya itu hanya mengembangkan senyumnya.
*****
"Aku datang karena ingin mengucapkan terima kasih yang tidak sempat aku katakan beberapa bulan yang lalu"
"Ah , kwaenchana"
Syafa menatap iba pada pria paruh baya yang baru kehilangan putrinya 5 bulan yang lalu.
"Aku tidak mempunyai kesempatan untuk datang menemuimu karena aku harus mengurus pemakaman Yeon Ah dan juga harus menenangkan diri untuk beberapa waktu"
Tuan Kim berkata sambil menundukkan kepalanya.
"Andai saja ini tidak terjadi. Padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin. Dia baru 19 tahun. Dia seharusnya sudah masuk ke universitas sekarang"
Tuan Kim berkata dengan suara yang sedikit bergetar. Pria paruh baya itu mungkin sedang menahan tangisnya.
Syafa ingin mengelus bahu Tuan Kim tapi dia tahu dia tidak bisa melakukan itu.
"Mungkin itu jalan yang terbaik untuk Yeon Ah. Kita hanya manusia. Tidak bisa berbuat apa-apa. Semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan"
Syafa berharap perkataannya barusan dapat meringakan kesedihan yang dirasakan tuan Kim karena gadis itu tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai seperti dia yang harus rela tidak pernah melihat kedua orang tuanya karena dia dan kakaknya hidup di panti asuhan. Ayah Syafa meninggal saat Zain masih dalam kandungan karena gagal jantung sedangkan Ibu Syafa meninggal saat melahirkan Syafa, waktu itu umur zain baru 4 tahun. Jadi Zain mungkin beruntung karena masih bisa melihat sosok seorang Ibu sedangkan Syafa benar-benar tidak pernah melihat baik Ayah atapun Ibunya.
Untungnya Ibu Aisyah yang notabenenya adik dari Ibu Syafa mempunyai sebuah panti asuhan walaupun tidak besar tapi cukup menampung 40 anak yang sudah kehilangan kedua orang tua, Termasuk Syafa dan Zain. Jadi Syafa dan zain dirawat di besarkan oleh Ibu Aisyah bersama anak panti asuhan lainnya."Kau benar. Yang terjadi biarlah terjadi. Sekarang kita hanya perlu melanjutkan hidup, bukan ?"
Perkatan Tuan Kim barusan membuyarkan lamunan Syafa.
Gadis itu tidak menjawab dia hanya mengganggukan kepalanya.
Kini Tuan Kim menatap Syafa yang sedang menundukkan kepalanya.
"Apa dia sudah menemuimu ?"
"Ne ?"
Syafa berbalik saat mendengar perkataan tuan Kim barusan.
"Anak itu membuat Ayahnya susah, lagi. Tuan Choi yang harusnya menikmati masa tuanya harus kembali mengelola perusahaannya"
Tuan Kim berkata sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi kayu yang mereka duduki sementara Syafa terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"A..apa aku boleh bertanya ?"
Tuan Kim tidak menjawab dia hanya berbalik dan menatap Syafa mengisyaratkan bahwa dia menunggu pertanyaan yang akan di lontarkan Syafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa (한강에 황혼)/COMPLETED
RomanceKisah cinta seorang gadis muslimah (Syafa) dan CEO korea bermulut kasar (Ji Hyuk). Bisakah mereka bersama dengan perbedaan keyakinan yang mereka miliki ? "...jika saja aku tahu kita tidak bisa bersama maka aku berharap rasa ini benar-benar berubah...