Seorang pria yang berbalut jas hitam kembali meminum air berwarna kuning dari gelas yang dipegangnya. Sesekali matanya melirik wanita-wanita yang sedang bergoyang di depannya. Wanita-wanita itu dikelilingi pria-pria yang sedang mengikuti goyangan mereka. Mungkin bagi pria normal goyangan para wanita itu akan sangat menggoda, tapi tidak dengan pria itu. Dia sudah terbiasa bahkan sudah bosan melihat wanita seperti itu. Baginya untuk mendapatkan wanita itu sangat mudah. Seperti membalikkan telapak tangan. Karena dia tahu yang diinginkan semua wanita itu sama. Uang. Mungkin .. Hahaha ... Kalau memang benar, itu hal yang mudah bagi pria itu.
"Besok Anda mempunyai jadwal rapat dengan Tuan Park dari Park Group "
Perkataan asisten pribadinya membuat pria itu menyimpan gelas yang dipegangnya. Dia menghela napas pelan.
"Hah.. Aku akan bersenang-senang dengan beberapa wanita itu"
Tanpa memperdulikan perkataan asisten pribadinya pria itu melangkahkan kakinya menuju wanita-wanita yang terus bergoyang di depan sana.
*****
Matahari pagi sudah menampakan dirinya untuk masyarakat Seoul. Beberapa orang sudah melakukan kegiatan mereka masing-masing. Dari kejauhan terlihat seorang gadis yang sedang berlari kecil dengan ponsel ditelinganya.
"Aku hampir sampai Ji Eun-ah"
Gadis itu berucap kemudian kembali mempercepat langkah kakinya.
"Ne, aku sudah sangat dekat. Bahkan aku sudah bisa melihat rambutmu yang berwarna maroon itu"
Gadis yang bernama Ji Eun itu mengangkat kepalanya dan melihat gadis yang sedang berbicara dengannya di Telepon sedang tersenyum ke arahnya di seberang jalan sana. Kepala gadis itu tertutupi kain berwarna pink yang menjulur menutupi dadanya. Gadis itu kini terlihat menyebrangi jalan saat rambu untuk pejalan kaki berubah menjadi hijau.
"Anyeong Syafa-ssi , warna hijabmu hari ini terlihat menyenangkan "
Seperti biasa, Ji Eun berkata kepada gadis yang bernama Syafa dengan riang. Walaupun penyebutan kata 'Syafa' lebih terdengar seperti 'Syapa'
"Warna rambutmu juga terlihat menyenangkan hari ini"
Syafa berkata dengan sedikit menekan kata 'warna'. Ji Eun memegang rambutnya yang berwarna maroon gelap.
"Aku menggantinya"
"Lagi ?"
Ji Eun tersenyum kikuk.
"Rambutmu bisa rusak Ji Eun-ah"
Syafa menghembuskan napasnya pelan
"Oke oke.. aku tidak akan menggantinya lagi kecuali kalau kau mengizinkannya"
Ji Eun menyatukan tangannya di dada dengan wajahnya yang dibuat memelas.
"Hmm baiklah"
"Gomawo gadis cantik"
Ji Eun mencubit pipi Syafa yang membuat gadis itu meringis pelan.
*****
Sebuah sedan berwarna hitam melaju dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan kota Seoul. Seorang pria yang berbalut jas berwarna silver duduk dengan tenang sambil memangku kakinya.
"Tuan Choi akan terbang ke Amerika pagi ini. Dia akan mengunjungi Min Hyuk"
Perkataan asisten pribadinya memecah keheningan di antara keduanya. Pria itu masih diam sambil membuang pandangannya ke luar kaca mobil.
Choi Ji Hyuk. Seorang pria dari keluarga Konglomerat. Ayahnya pemilik sebuah perusahaan yang termasuk salah satu perusahaan terbesar di Korea. Choi Group, sebuah perusahaan manufaktur yang memiliki cabang hampir di semua daerah yang berada di Seoul bahkan di luar negeri. Dan sekarang diusianya yang masih 27 tahun dia sudah menjadi direktur utama di perusahaan tersebut bahkan Ji Hyuk di sebut-sebut termasuk salah satu direktur termuda. Bukan hanya direktur termuda, dia juga cukup terkenal di kalangan wanita yang ada di Korea terutama anak konglomerat. Dia bahkan beberapakali dijodohkan dengan mereka namun belum ada yang bisa mengetuk pintu hati pria itu. Ji Hyuk, pria itu masih betah sendiri. Sampai sekarang belum pernah terdengar berita bahwa dia berkencan atau bahkan sekedar dekat dengan seoarang wanita. Baginya bersenang-senang dengan banyak wanita itu menyenangkan. Selain terpuaskan, wanita-wanita itu juga bisa mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuan hidup mereka.sekali lagi, uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa (한강에 황혼)/COMPLETED
RomanceKisah cinta seorang gadis muslimah (Syafa) dan CEO korea bermulut kasar (Ji Hyuk). Bisakah mereka bersama dengan perbedaan keyakinan yang mereka miliki ? "...jika saja aku tahu kita tidak bisa bersama maka aku berharap rasa ini benar-benar berubah...