__
Syafa dan Ji Hyuk sedang duduk di bangku yang memang tersedia di tepi Sungai Han. Ji Min yang duduk di antara keduanya hanya terus memakan Ice Cream yang ada di tangannya. Ice cream ke tiga yang dimakannya pagi ini. Benar, Ji Min kembali merengek untuk dibelikan Ice Cream. Untung saja ada Kedai Ice Cream dekat Sungai Han tadi. Ji Hyuk ? tentu saja pria itu terus bergerutu karena kesal pada Ji Min. Kurang kerjaan sekali kesal pada anak-anak, geuchi ?
"Ji Min-ah, apa kau senang sekarang ?"
Syafa kini berkata sambil mengelap sisa Ice cream disudut bibir Ji Min. Pria kecil itu tidak menjawab. Seperti biasa. Ji Min memang sedikit susah untuk berinteraksi. Dia hanya bisa mengatakan kalimat umum saja karena itu, tadi dia bisa memanggil Syafa dengan panggilan 'nuna'. Selain itu Ji Min juga sudah mengenal Syafa jadi dia mungkin merasa lebih nyaman. Lee Ahjumma mengatakan Ji Min mulai menjadi seperti ini saat ibu dan Ayahnya bercerai 2 tahun yang lalu. Mungkin Ji Min masih anak-anak dan belum mengetahui apa-apa, Tapi anak kecil punya perasaan juga, bukan ?
Ji Hyuk menatap Syafa dan Ji Min secara bergantian dengan tatapan malas sambil menyandarkan sikutnya pada pegangan Kursi yang sedang mereka duduki. Tangan pria itu sedang menopang kepalanya. Rencana awalnya Ji Hyuk ingin pergi ke SKY72 Golf & Resort untuk mengisi hari liburnya. SKY72 Golf & Resort sendiri adalah tempat bermain golf yang terkenal di Incheon. Untung saja Ji Hyuk belum memakai pakaian untuk bermain golf. Dia tadi berencana untuk membelinya di Mall saat tiba di Incheon nanti. Tapi semua rencananya gagal karena gadis dengan kain aneh dikepaalanya itu membawa seorang makhluk kecil pengganggu.
Ji Hyuk kembali melirik Ji Min yang terus menjilati Ice Cream di tangannya.
Yaah, setidaknya makhluk kecil ini sedikit imut. Pikir Ji Hyuk
"Apa kau mau membunuh makhluk kecil itu ?"
"Hm ?"
Syafa menatap Ji Hyuk dengan tatapan bingung.
"Apa kau pikir banyak memakan ice cream itu baik ?"
Syafa tampak berpikir saat mendengar perkataan Ji Hyuk barusan.
"Ciih, babo"
"Mwo ? Apa kau baru mengatakan aku bodoh ?"
"Mwo ? Kau ? Ah, benar. Dari kedai Ice cream tadi kau sudah berbicara tidak sopan padaku. Geuchi ?"
"Bukankah kau yang baru membentaknya ?"
" Mwo ? kau membentaknya hanya karena ice cream yang tidak ingin kau makan ?"
Syafa langsung terdiam saat mengingat perdebatan kecilnya bersama Ji Hyuk di kedai ice cream tadi. Sebenarnya Syafa berniat untuk memprotes Ji Hyuk yang mengatakannya bodoh. Tapi, kenapa dia yang tersudutkan Sekarang ?
"Babo"
Ji Hyuk kembali mengatakan Syafa bodoh membuat gadis itu kembali menatap Ji Hyuk jengkel. Detik berikutnya Syafa menatap aliran sungai Han yang tenang kemudian kembali menatap Ji Hyuk yang sekarang juga sedang menatap aliran sungai Han di depannya. Dia melihat pria itu sedang memangku kakinya dengan menopang kepalanya menggunakan tangannya yang ia sandarkan ke pegangan kursi. Seperti tidak punya beban apa-apa. Bukankah Syafa sudah mengatakan kalau pria ini adalah orang ter'masa bodoh' se-dunia ?
Tidak. Salah. Gadis itu salah.
Ji Hyuk. Pria itu seharusnya tidak berada disini. Dia sangat tahu itu. Ini pertama kalinya dia datang ke sini setelah kejadian itu. Kejadian dimana Hae In meninggalkannya. Pikirannya bahkan kacau sekarang karena kenangannya bersama gadis yang sangat dia cintai kembali menari-nari di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa (한강에 황혼)/COMPLETED
RomanceKisah cinta seorang gadis muslimah (Syafa) dan CEO korea bermulut kasar (Ji Hyuk). Bisakah mereka bersama dengan perbedaan keyakinan yang mereka miliki ? "...jika saja aku tahu kita tidak bisa bersama maka aku berharap rasa ini benar-benar berubah...