Chapter 25 ([Tidak] Menyerah)

2.4K 193 13
                                    

Saya butuh kritik dan saran yang membangun dari kalian 🌸

Enjoy the story 📖
__

Syafa terlihat gelisah. Dia berjalan kesana-kemari di dekat jendela sambil memegang ponselnya. Zain yang sedang serius menonton Televisi pun dibuat terganggu dengan kelakuan Syafa.

“Apa sih yang kamu cemasin ? Laki-laki di sungai Han tadi ? atau laki-laki yang datang bebepa hari yang lalu ?”

Syafa yang sedari tadi mondar-mandir segera menghentikan langkahnya dan menatap kakaknya. Syafa memang sudah menceritakan semuanya pada Kakaknya karena merasa sudah tidak bisa menanggung semuanya. Belum lagi Zain adalah kakaknya jadi dia harus tahu tentang ini.

Nggak tahulah , Kak”

Syafa berkata sambil menundukkan kepalanya.

“Diluar kayaknya akan turun hujan. Kan kasihan kalau dia nanti kena hujan . Entar sakit lagi”

Zain berkata sambil sedikit terkekeh.

Ihh, Kakak apaan sih

“Kenapa ? Kamu cemasin dia ya ?”

“ Hah ? T..tidak”

“Bohong itu nggk baik loh

Kini Zain berkata santai lalu mengambil remote kontrol untuk mengganti chanel yang sedang ia tonton.

“Kenapa semuanya pake bahasa Korea, sih?”

Zain berkata pelan sementara Syafa hanya mampu menatap Kakaknya itu dengan tatapan bingung. Tentu saja , ini kan Korea.

Drrtt .. Drttt..

Syafa sedikit tersentak saat merasakan ponsel yang berada di tangannya bergetar.

“Aku berada diluar”

Syafa kembali terkaget saat membaca pesan dari Ji Hyuk. Apa pria itu benar-benar serius ?

Syafa segera menengok dari kaca jendela dan benar. Ji hyuk sekarang sedang berdiri di depan apertemennya.

“Tuh kan. Dia beneran datang. Samperin sana. Nggk baik loh buat anak orang nunggu kayak gitu”

Zain berkata sambil ikut melihat dari kaca jendela. Detik berikutnya Zain segera mematikan televisi kemudian melangkah masuk ke dalam kamarnya yang berada tepat berada di sebelah kamar Syafa.

“Kakak, kok ninggalin Syafa ?”

“Kamu kan udah besar ? lagian mana mungkin Kakak yang mau nemuin laki-laki itu”

Zain langsung menutup pintu kamarnya meninggalkan Syafa yang masih dilanda kegalauan.

*****

Ji Hyuk terus berdiri sambil menatap pintu apertemen yang tertutup rapat di depannya. Pintu apertemen itu seakan menggambarkan keadaan hati Syafa yang menurut Ji Hyuk juga sudah tertutup rapat.

Detik berikutnya pria itu mengangkat kepalanya ke atas. Tidak ada bulan ataupun bintang. Dia merasa bahkan alam pun tidak merestui keinginannya.

Tik Tik Tik...

Ji Hyuk merasa bajunya perlahan basah karena air yang turun dari atas sana. Pria itu tekekeh pelan. Lihatlah, air hujan ini seperti sedang menambah kesedihan hatinya.Tapi pria itu tidak akan menyerah dengan mudah. Dia akan tetap berdiri disini dan berdoa agar pintu di depannya itu segera terbuka.
Pria itu tidak akan menyerah begitu saja. Lalu apa artinya selama setahun ini dia menghilang dan mencoba mempelajari tentang keyakinan gadis itu.
Apapun yang terjadi dia akan tetap berdiri disini.

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang