Chapter 23 (Mereka seharusnya bersama)

2.4K 166 57
                                    

__

Syafa berjalan menuju apertemennya dengan kepala menunduk. Gadis itu baru pulang bekerja.

“Syafa-ssi ?”

Syafa segera mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang baru saja memanggil namanya. Siapa dia ? Gadis yang sedang tersenyum ke arahnya.

“K..kau Syafa, geuchi ?”

Gadis itu kembali berkata yang membuat Syafa tampak sangat bingung.

“Ah, Hae In imnida”

Hae In ? Bukankah itu nama yang di disebut Ji Hyuk saat malam perdebatan kecil mereka ? Ini juga pasti kekasih Ji Hyuk yang dikatakan Tuan Park beberapa waktu yang lalu.

Syafa terlarut dalam pikirannya untuk beberapa saat sampai Hae In kembali berucap.

“Akhirnya aku punya kesempatan untuk bertemu denganmu”

“Hah ?”

Hae In tersenyum melihat wajah bingung Syafa.

*****

Syafa menatap Hae In yang sedang menatap bintang dari balkon apertemennya. Detik berikutnya gadis itu mengalihkan pandangannya ke tempat lain saat Hae In berbalik menatapnya.

“Tempat ini sangat indah. Aku seperti bisa memegang bintang itu dari sini”

Hae In berkata sambil tersenyum.

Gadis yang berada disampingnya ini sangat cantik. Pantas saja kalau pria itu tergila-gila padanya.

“Hey”

Hae In menggoyang pundak Syafa pelan.

“Apa yang sedang kau pikirkan ?”

“T..tidak ada”

Syafa menjawab sambil tersenyum kikuk.

“Apa kau sedang memikirkan pria kasar itu ?”

“Ne ?”

Syafa tampak terkejut saat mendengar Hae In menyinggung soal pria kasar yang dia yakin pria kasar yang di maksud Hae In barusan adalah Ji Hyuk.

“A..aku tidak...”

“Dia mungkin kasar tapi jika dia sudah mencintai seorang wanita dia benar-benar akan setia pada wanita itu”

Syafa menatap Hae In yang sekarang juga sedang menatapnya.

“Kata-katakku terlalu berlebihan, bukan ? haha”

Hae In tertawa pelan.

“Ah ne .. haha”

Syafa ikut tertawa walaupun terllihat sedikit dipaksakan.

“Tapi, yang aku katakan itu benar. Aku mengalaminya sendiri. Terkadang kita akan sadar seseorang itu sangat berharga bagi kita saat dia sudah menyukai orang lain”

Hae In menjeda ucapannya sambil terus menatap Syafa.

“Dan aku sangat khawatir dengan hal itu”

Hae In kembali melanjutkan perkataannya yang  membuat Syafa hanya mampu terdiam.

“Aku sangat mencintai pria kasar itu. Aku tidak ingin kehilangan dia”

Kini Hae In menatap Syafa dengan tatapan serius.

“Syafa-ssi

Hae In memegang tangan Syafa yang sedang duduk disampingnya masih dengan menatap gadis itu serius.

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang