Chapter 3 (Berkas)

3.8K 295 12
                                    

__

Ji Eun dan Syafa hanya bisa menunduk di depan pria paruh baya yang sedang menatap mereka dengan pandangan datar.

"Ehem"

Pria paruh baya itu berdehem pelan membuat kedua gadis itu saling bertatapan.

"Tamatlah riwayat kita" Itulah hal yang berada dalam pikiran keduanya.

"Semalam aku sudah berbicara dengan Direktur Choi, dia ingin kalian berdua ke perusahaannya pagi ini"

Syafa dan Ji Eun tampak terkejut mendengar penuturan Tuan Park sementara Pria paruh baya itu bersiap melanjutkan kalimatnya.

"Aku harap kalian akan meminta maaf pada Direktur Choi atas apa yang terjadi semalam"

"Hah ?"

Kedua gadis itu kembali menunjukkan ekspresi terkejut. Yang benar saja ? Bukankah semalam Ji Eun sudah beberapa kali meminta maaf ? Bahkan kalau tidak salah, Syafa juga sempat mengatakan 'maaf' saat membela Ji Eun.

Tuan Park kini menatap sebentar pada kedua karyawannya itu.

''Baiklah. Kalian boleh pergi"

Syafa dan Ji Eun kembali saling bertatapan. Pria paruh baya itu bahkan belum mendengar jawaban keduanya. Tapi, mau bagaimana lagi ? Direktur Choi pasti orang yang penting bagi Tuan Park maka apalah arti Syafa dan Ji Eun dibandingkan dengan Direktur Choi itu ? Mereka hanya karyawan biasa yang kapan saja bisa di pecat.

Kedua gadis itu kini terlihat sama-sama menghembuskan napas pelan.

"Joesonghamnida"

Detik berikutnya mereka segera beranjak meninggalkan ruangan itu setelah kembali meminta maaf karena sudah membuat 'masalah'. Masalah yang bahkan keduanya tidak menginginkannya.

***

"Ah, rasanya aku ingin mati saja"

Ji Eun menidurkan kepalanya di atas meja kerjanya.

"Andai saja aku tidak menumpahkan jus ke jas Direktur Choi yang tampan itu"

Syafa menggelengkan kepalanya pelan ketika mendengar ucapan Ji Eun barusan. Bahkan dalam keadaan seperti ini temannya itu masih mengatakan pria itu 'tampan'.

"Haah, Sudahlah, kita tidak boleh menyesali yang sudah terjadi. Lebih baik ambil tasmu lalu pergi menemui pria itu dan berdoa semoga kita tidak akan berurusan dengannya lagi"

Syafa berkata sambil mengambil tasnya dan menyampirkan tas itu ke bahunya.

Ji Eun mengangkat kepalanya dan memicingkan matanya sambil melihat ke arah Syafa.

"Tunggu dulu, kau harus menjelaskan padaku, apa hubunganmu dengan direktur Choi itu ?"

Syafa menghela napasnya pelan.

"Aku akan menjelaskannya setelah kita sudah menemuinya"

"Shireo"

Ji Eun memanyunkan bibirnya sementara Syafa terlihat kembali menghembuskan napasnya pelan. Dia sebenarnya tidak ingin membahas masalah itu lagi.

"Baiklah.."

Syafa menarik napas sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Pria yang aku ceritakan padamu beberapa waktu yang lalu adalah Direktur Choi itu"

"Pria ?"

Ji Eun mengerutkan keningnya mencoba untuk mengingat.

"MWO ?"

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang