__
Dua orang yang sedang duduk di kursi coklat itu menatap aliran sungai Han di depan mereka. Sang gadis memakai dress selutut sedangkan sang pria memakai jas berwarna silver. Keduanya baru menghadiri undangan pernikahan.
“Aku baru pulang kemarin dan harus menghadiri pernikahannya. Bukankah ini terlalu cepat ?”
Min Hyuk berbalik menatap Hae In yang masih terus menatap sungai han di depanya.
“Hari itu dia mengatakan akan pergi. Aku pikir dia akan ke Amerika dan aku menyusulnya. Setahun aku mencarinya sampai aku merasa hampir gila. Apa seperti ini yang dia rasakan saat menungguku dulu ? Aku tidak tahu kalau apa yang kulakukan dulu padanya akan berbalik padaku"
Hae In kini menundukkan kepalanya.
“Ji Hyuk. Pria yang kekanak-kanakan itu sudah menikah. Sayangnya itu bukan denganku”
Kini bahu Hae In bergetar. Gadis itu menangis sambil memukul dadanya. Di tempat itu sangat sakit sementara Min Hyuk hanya mampu menepuk pelan punggung gadis itu.
“Aku juga merasa iri padanya. Mengapa semua yang aku inginkan malah berbalik mengejarnya ? sampai aku merasa apapun yang dimiliki Ji Hyuk harus menjadi milikku termasuk Syafa dan itu membuatku kehilangan akal sehatku untuk beberapa saat”
Min Hyuk melepas tangannya dari punggung Hae In dan kembali menatap matahari sore yang berada tepat di depannya.
“ Tapi aku segera menyadari bahwa itu salah dan sekarang aku merasa lebih baik. Setidaknya sesuatu yang aku inginkan dari dulu sepertinya sekarang akan menjadi miliku”
Hae In berbalik menatap Min Hyuk dengan tatapan bingung.
“Dulu aku menyukai seorang gadis yang tidak menyukaiku. Gadis itu menyukai pria lain. Gadis itu bahkan pernah mengajakku ke tempat ini. Dia menceritakan semuanya padaku. Dia mengatakan kalau tempat ini adalah tempat favoritnya bersama pria itu jika bolos sekolah dimana ditempat ini juga aku sering memarahi mereka jika mereka bolos. Dia juga akan menceritakan kalau dia sedang bertengkar dengan pria itu . Dia sering memintaku untuk memarahi pria itu. Aku senang bisa mendengarnya walaupun saat itu aku harus menahan sesuatu didadaku. Sampai akhirnya aku dan Ibuku harus ke Amerika karena aku ditugaskan menjalankan cabang perusahaan yang ada disana. Selain itu, Ibuku juga ingin menenangkan diri karena masalah yang terjadi saat itu”
Min Hyuk menghela napas sebelum melanjutkan 'ceritanya'.
“Satu tahun aku di Amerika gadis itu juga datang untuk melanjutkan pendidikannya, aku bahagia sekali. Aku berharap semuanya akan berubah. Tapi tidak. Gadis itu masih dan tetap mencintai pria itu”
Kini Hae In menundukan kepalanya.
“Dan hari ini gadis itu kembali menceritakan pria yang dia sukai pada pria yang juga masih menyukainya”
Min Hyuk kembali berkata kemudian menatap Hae In yang sekarang juga sudah menatapnya lekat.
*******
Pria paruh baya yang sedang membaca koran kini beralih menatap istirnya yang sekarang sedang berbaring sambil memunggunginya. Detik berikutnya mata pria paruh baya itu kini menatap gelas kosong yang berada di meja tepat disamping tempat tidur itu.
“Ehem”
Tuan Park berdehem pelan.
“Kenapa kopinya cepat sekali habis ? Padahal aku masih ingin meminumnya”
Tuan Park berkata sambil melirik istrinya yang terlihat mengabaikannya.
“Apa masih ada pelayan diluar sana ?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Syafa (한강에 황혼)/COMPLETED
RomanceKisah cinta seorang gadis muslimah (Syafa) dan CEO korea bermulut kasar (Ji Hyuk). Bisakah mereka bersama dengan perbedaan keyakinan yang mereka miliki ? "...jika saja aku tahu kita tidak bisa bersama maka aku berharap rasa ini benar-benar berubah...