Chapter 13 (Permintaan Maaf)

2.3K 171 9
                                    

___

Syafa baru saja akan melangkahkan kakinya untuk menyebrangi jalan sampai sebuah mobil yang beberapa hari lalu berhenti didepannya kembali berhenti di depannya hari ini. Pria yang sama juga keluar dari dalam mobil itu.

“Masuklah”

Ji Hyuk berucap sambil berjalan mendekati Syafa.

“Tidak perlu”

Syafa berkata sambil membuang pandangannya.

“Aku pikir kau adalah gadis yang sopan”

Pria itu kembali berucap tapi tidak diperdulikan Syafa.

“Masuk atau aku yang akan memaksamu”

Syafa melirik Ji Hyuk sebentar kemudian kembali mengalihkan pandangannya.

“Apa kau suka paksaan ?”

Kali ini Syafa menatap Ji Hyuk lama karena kalimat pria itu membuat Syafa kembali teringat kejadian di hotel saat pertamakali mereka bertemu.

“Baiklah. Aku akan menghitung”

“Satu...”

Ji Hyuk menjeda hitungannya.

“Dua....”

Pria itu kembali melanjutkan hitungannya membuat raut wajah Syafa berubah cemas. Gadis itu kembali melirik Ji Hyuk.

“Ti..”

“Baiklah”

Syafa berkata cepat kemudian segera memasuki mobil. Syafa tahu pria itu benar-benar akan berbuat nekat. Daripada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lebih baik Syafa mengambil jalan tengahnya,  kan ?Sementara, dilain tempat Ji Hyuk terlihat sudah menyembunyikan senyumannya.

****

Ji Hyuk melirik Syafa yang sedari tadi diam. Gadis itu hanya memandang keluar dari jendela mobil.

Hey .. apa kau bisu ? Atau kau tidak punya mulut ?”

Syafa lagi-lagi melirik Ji Hyuk sebentar kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Hyaa Syafa-ssi”

Kini Ji Hyuk memanggil nama gadis itu namun gadis itu belum merespon.

“Ternyata kau bisa marah juga ? Dengan semua yang aku lakukan, aku pikir kau adalah gadis yang tidak tahu bagaimana Cara untuk marah"

Ji Hyuk menjeda ucapannya kemudian melirik Syafa yang masih diam.

"Aku mengira dulu kau akan sangat marah saat aku menyuruhmu menggantikan tuan Kim untuk menjadi asistenku dengan alasan yang sedikit tidak masuk akal. Ternyata marahmu sangat sederhana. Hanya karena masalah semalam ?”

“Mwo ?"

Kini Syafa menatap Ji Hyuk dengan pandangan sangat kesal. Baiklah, Syafa senang karena ternyata pria itu mengakui alasannya untuk menjadikan Syafa sebagai asistennya memang sedikit, ah bukan sedikit tapi bahkan 'sangat tidak masuk akal'. Tapi lanjutan dari kalimat pria itu yang membuat Syafa benar-benar ingin mencekik leher pria disampingnya ini. Astagfirullah.

“Hanya karena masalah semalam ?”

Syafa mengulang perkataan Ji Hyuk.

“Anda tahu betapa takutnya aku semalam ? Seumur hidupku aku berjanji tidak akan pernah ke tempat seperti itu dan Anda malah membawaku ke sana ? apa itu tidak keterlaluan ?”

“Mwo ?"

Ji Hyuk memandang Syafa dengan pandangan tidak percaya. Setahu Ji Hyuk hampir semua gadis di Seoul pernah ke tempat itu, untuk sekedar mengisi waktu luang ataupun untuk menghilangkan stress. Bukankah itu menyenangkan ? Ji Hyuk tahu Syafa bukan dari Seoul tapi bukankah di Indonesia juga mempunyai tempat hiburan seperti itu ? Ah bukan cuma di Indonesia, bahkan mungkin di setiap negara.

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang