Chapter 16 (Gadis itu kembali)

2.2K 160 6
                                    

__

Gadis yang memakai dress biru itu berjalan sambil menarik kopernya. Dia menghentikan langkahnya sesaat setelah keluar dari pintu bandara.
Gadis itu menutup matanya dan menghirup udara kota Seoul untuk pertamakali setelah kepergiannya 4 tahun yang lalu. Kenangan itu, Kenangan 4 tahun yang lalu bersama pria itu langsung terputar dalam otaknya seperti sebuah film.

"Apa dia benar-benar setia menungguku ?"

Gadis itu bergumam pelan. Entah mengapa dia sangat merindukan pria itu, pria yang mungkin juga sangat merindukannya.

***

Syafa menatap ponselnya. Lebih tepatnya menatap pesan yang masuk beberapa menit yang lalu.

"Bersiaplah. Aku akan menjemputmu 15 menit lagi. Aku tidak menerima penolakan"

Syafa menghembuskan napasnya pelan.

Ada apa dengan pria ini ?

Itu pertanyaan yang terus muncul dalam pikirannya. Sebenarnya Syafa mempunyai satu jawaban dari pertanyaan itu. Dia sudah mencari jawaban yang lain namun tidak mendapatkannya.

"Tidak mungkin"

Syafa menggelengkan kepalanya.

Astaga, Entah mengapa Gadis itu bertambah yakin kalau kebersamaannya dengan pria itu adalah sebuah kesalahan yang besar. Namun, demi Allah Syafa rela menjadi asisten pengganti tuan Kim karena dia ingin meringankan beban pria paruh baya itu. Belum lagi tuan Park yang menyuruhnya atas kemauan Direktur Choi itu. Syafa bisa apa ? Sedangkan dia hanya karyawan biasa yang 'selalu dan harus' mengerjakan perintah atasannya selama itu bukan hal yang buruk. Tapi dia tidak tahu kalau masalahnya akan sepelik ini.

Dia tidak tahu kalau pria itu akan tertarik atau bahkan ....

'Menyukainya' ???

'Geer banget siih ?!'

Syafa menepuk jidatnya pelan.

*****

Syafa melirik pria disampingnya yang sedang serius mengemudikan mobil.

Suasana didalam mobil itu menjadi canggung. Mungkin karena perkataan pria itu tadi pagi. Gadis itu kemudian berbalik dan menatap bunga yang berada di kursi belakang mobil.

"Apa dia akan ke makam itu lagi ?"

Syafa berkata dalam hati.

"Kau tidak perlu memikirkan perkataanku tadi pagi"

Ji Hyuk berkata tanpa melihat Syafa. Pria itu hanya terus menatap jalanan di depan.

"Ah... Aku tidak me.."

"Aku hanya asal bicara"

Pria itu melanjutkan ucapannya dengan memotong perkataan Syafa.

Syafa menundukkan kepalanya. Setidaknya gadis itu sudah mendapatkan jawaban mengapa pria itu mengatakan 'kalimat'itu tadi pagi. Baguslah, setidaknya Syafa tidak merasa Geer, lagi.

Mungkin.

****

Hampir 1 jam Syafa duduk di dalam mobil sambil menatap Ji Hyuk yang sedang berdiri di depan sebuah makam. Sepertinya Ji Hyuk selalu rutin datang ke makam itu. Pasti orang itu sangat berarti untuk pria itu.

"Hah"

Syafa kemudian menghembuskan napasnya pelan sambil menatap layar ponselnya.

"Bagaimana kabar gadis itu ?"

Syafa (한강에 황혼)/COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang