Sang mentari menampakkan wujudnya bersamaan dengan burung yang saling berkicauan seakan berlomba-lomba untuk mengeluarkan suara terbaik yang mereka miliki.
Pagi yang cukup melegakan bagi seorang Bagas karena ia telah berhasil melawan benteng pertahanan diri, sehingga malam itu untuk pertama kalinya seorang Bagaskara Alvonso dapat mengungkapkan perasaanya kepada seorang gadis yang tak lain adalah Annisa.
Bagi Bagas mengungkapkan sebuah perasaan tak semudah yang wanita pikirkan diluar sana, karena mengungkapkan sebuah perasaan bukanlah hal main-main. Diibaratkan seperti menjadi prajurit perang yang hanya mendapatkan 2 pilihan, yaitu Menang atau Mati. Terdegar berlebihan tapi itu kenyataan yang Bagas rasakan pada jam, menit, dan detik itu dihadapan Annisa.
Hari ini Bagas berangkat sekolah lebih awal dari biasanya, ia ingin pergi kesuatu tempat terlebih dahulu sebelum berangkat menuju sekolah tercintah. Bagas sangat menikmati perjalannya dipagi hari ini, kondisi jalanan yang sepi semakin mendukung dirinya untuk berkendara sedikit lebih lamban dengan motor sport yang biasanya identik dengan kecepatan.
Hingga akhirnya motor yang dikendarai oleh Bagas berhenti tepat didepan gerbang rumah yang semalam ia datangi, yap siapa lagi jika bukan rumah Annisa. Bagas datang kesini atas inisiatifnya sendiri untuk berangkat sekolah bersama dengan Annisa, mencoba sebuah peruntungan semoga Annisa tak menolak ajakannya untuk berangkat bersama ke sekolah.
Bagas turun dari motor memarkirkannya tepat didepan gerbang dan berjalan melewati pintu gerbang yang sudah terbuka walau hanya sedikit, ia pun mulai memasuk pekarangan rumah Annisa hingga sampai tepat didepan pintu berwarna coklat yang berdiri kokoh didepannya seakan memberi sebuah batasan. Pada saat Bagas ingin mengetok pintu tersebut.
Klek
Pintu sudah terbuka menampilkan seorang gadis lengkap dengan seragam putih abu-abu yang melekat pada tubuhnya, rambut yang tergerai dengan sebuah penjepit rambut berbentuk kupu-kupu semakin membuat dirinya terlihat manis dimata Bagas, tak lupa dengan tas yang ia lampirkan dibahu kanannya.
"Hai, gue mau ngajak lo berangkat bareng. " ucap Bagas langsung to the point.
"Lo ngejemput gue? "tanya Annisa yang masih bingung dengan Bagas yang secara tiba-tiba ada didepan rumahnya.
"Seperti yang lo liat sekarang. "
Kejadian semalam membuat Annisa merasa canggung terhadap Bagas, ia tak enak kepada Bagas karena belum bisa membalas atau pun membuka hatinya untuk Bagas.
"Tapi....... "
Belum sempat Annisa menyelesaikan perkataannya tangan Annisa sudah ditarik oleh Bagas menuju motor yang terparkir rapih didepan rumah Annisa. Dengan ragu ia pun menerima uluran helm yang Bagas berikan kepadanya, hal itu cukup membuat Bagas merasa senang karena Annisa mau berangkat sekolah bersama dengannya.
Bagas yang sudah menyalakan mesin motor pun membantu Annisa untuk menaiki motornya dengan memberikan uluran tangan agar Annisa lebih mudah naik ke motornya. Setelah itu motor yang mereka tunggangi segera melesat keluar dari komplek perumahan dan bergabung dengan para pengendara lainnya yang mulai memadati daerah ibu kota yang terkenal akan kemacetannya.
Suara deru motor mulai terdengar ketika sebuah motor sport masuk melintasi gerbang sekolah berwarna hitam membuat siapa pun yang melihatnya terkejut karena sang most wanted datang dengan membonceng seorang gadis dimotornya.
"Gercep juga lu bang udah boncengan sama anak gadis aje. " ucap Gilang
"Abwang tega sama inces, abwang lebih milih dia dibanding inces. "
Ya siapa lagi yang berucap demikian jika bukan kekasih gelap dari Bagas yang tak lain adalah Devan sibocah gila. Devan dan Gilang sedang duduk diparkiran diatas motor mereka masing-masing, mereka berdua nampak sangat bahagia ketika mengetahui bahwa Bagas datang bersama dengan Annisa sang gadis pujaan hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love
Novela Juvenil"Gue Bagaskara Alvonso berjanji ditempat ini, akan berjuang untuk mendapatkan hati lo, Annisa Andriani." -Bagaskara Alvonso "Maaf, karena perjuangan lo hanya akan menjadi butiran pasir dipantai. " -Annisa Andriani Ketika cinta menyatukan kedua makhl...