Amnesia?

96 9 7
                                        

Pagi yang cukup indah menurut Bagas entah ia semalam bermimpi apa hingga pagi-pagi seperti sudah menebarkan senyum manisnya kepada seluruh orang yang ada dirumah.

"morning mom. "

Bagas menghampiri Bela lalu mencium pipi kanan ibunya yang sedang merapihkan meja makan. "tumben banget kamu pagi-pagi cium pipi ibu. "

Setelah itu Bagas berlalu dari hadapan Ibu-nya dan menghampiri Arin lalu mencium pula pipi adik manisnya itu. "Abang gak lagi sakit kan?. " tanya Arin kepada Bagas, pasalnya Bagas tak pernah mencuim pipi Arin sebelumnya.

"Abang baik-baik aja kok."ucap Bagas yang diiringi dengan senyuman, lalu ia duduk dan mengambil segelas susu dingin yang sudah ada dihadapannya

"udah gak usah dipikirin mungkin abang kamu lagi jatuh cinta."

Uhukkk

Bagas tersendak saat meminum susu. "Kara, kamu ini kenapa sih?!. " ucap Bela yang kesal dengan Bagas yang tiba-tiba batuk dan memuncratkan sedikit susunya.

"gak apa-apa bu. " Bagas mengambil tissue yang tersedia disana lalu membersihkan bibirnya dan meja yang terkena tumpahan susu.

"Abang jatuh cinta sama siapa?. "

"ehh apa? Enggak abang gak jatuh cinta sama Annisa. "

"oh jadi nama cewenya Annisa. " ucap Bela yang sambil menaikkan sebelah alisnya.

'ini mulut kenapa asal nyeplos aja sih?!. ' gerutu Bagas pada dirinya sendiri.

"Bagas berangkat sekolah duluan, Arin minta anter supir aja ya?. " setelah itu Bagas berdiri lalu menyalami ibunya dan segera bergegas menuju sekolah.

"Akhirnya abang kamu gak jomblo lagi. " ucap Bela yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Arin.

🎵🎵🎵🎵🎵

"si Devan mana?. " ucap Bagas yang telah sampai didalam kelas dan melihat hanya ada Gilang didalamnya.

Gilang yang sedang memainkan ponselnya mengalihkan perhatiannya saat mendengar suara Bagas memanggilnya. "dimakan minion kali. " ucap Gilang asal. Bagas pun mengangkat kedua bahunya lalu berjalan menuju bangku-nya.

Brakk

"Hallo everybody Devan yang ganteng in here." Devan membukan pintu kelas selebar-lebarnya.

Gilang yang melihat ada sebuah botol minum diatas meja-nya langsung terlintah sebuah ide untuk melemparkan botol itu kepada Devan.

Pletak

Tepat sasaran botol itu mendarat dijidat Devan. Devan dalam seketika langsung terjatuh kelantai tak sadarkan diri, Gilang dan Bagas yang melihat itu langsung saja mengahampiri Devan yang tiba-tiba pingsan setelah dilembar botol oleh Gilang.

"anjir anak orang lu apain Lang? "

"lah mana gw tau, tadi gw cuman lempar botol ke kepala dia. "

Gilang menepuk-nepuk pipi Devan. "Van bangun woy kenapa lu pingsan?. "

"kalo dia amnesia gimana nih? Gw nanti disuruh tanggung jawab lagi sama mami-nya."ucap Gilang yang mulai khawatir.

"gw sih gak ikut campur. " Bagas mengangkat kedua tanganya.

"woy bangun jangan mati dulu sebelum gw nikah. " Gilang mengerakkan seluruh badan Devan

Bhakk hahaha

"goblok lu berdua. "ucap Devan yang tiba-tiba bangun sambil tertawa memegangi perutnya.

"ehh kamvret gw kira lu mati duluan. " Gilang mengacak rambutnya frustasi.

"lo mati juga gw gak peduli. " ucap Bagas setelah itu ia kembali lagi ke mejanya.

🎵🎵🎵🎵🎵

Jangan lupa buat vote dan comment ya:)

salam, Rigel✌

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang