Bolu

132 37 8
                                    

Bagas baru saja sampai dirumah tepatnya ia sudah berada dikamar. Seragam sekolah masih melekat ditubuhnya, ia berbaring dikasur miliknya yang tidak terlalu besar. Didalam kepalanya masih dipenuhi dengan tanda tanya, ada apa dengan dirinya? Kenapa ia menjadi seperti ini? Jawabannya hanya 1 dan terletak pada Annisa Andriani.

Apa ia telah jantuh cinta kepada Annisa, yang notabenenya adalah orang yang baru saja ia temui? Akankah status jomblo yang telah melekat pada dirinya sejak lahir akan berubah sebentar lagi, bukan karena dirinya yang tidak laku tapi lebih tepatnya ia belum menemukan sebuah pelabuhan hati untuk dirinya agar bisa berhenti berlayar dalam mencari cinta sejati.

Jika ini yang dinamakan cinta mungkin ini saatnya ia melakukan sebuat perjuangan untuk mendapatkan sang pujaan hati sebelum diambil oleh orang lain.

Bagas berdiri dan segera menganti seragamnya dengan baju rumahan biasa sebelum ibunya akan memarahinya karena belum mangganti pakaian.

"Karaaaaa. " baru saja ia berganti pakaian ibu sudah berteriak memanggil dirinya.

Jangan heran, 'Kara' adalah panggilan sayang untuk Bagas dari ibu-nya.

*sudah ku jelaskan dibab sebelumnya

Bagas pun langsung bergegas turun kebawah  dimana ibu kini sudah berada. "ada apa bu? Gak usah teriak Kara juga pasti bakal denger. "

"kamu kaya gak tau kebiasan ibu aja." ucap Bela sambil terkekeh.

Mau gimana lagi sudah menjadi hal biasa bagi ibu dari seorang Bagaskara Alvonso jika memanggil nama anak-anaknya dengan sebuah teriakan yang membuat ibu dari seorang bagas memiliki ciri khas tersendiri.

"ah iya ibu sampe lupa, ini kamu tolong anterin pesanan Bolu milik ibu Sofi, didalem udah ada alamatnya. Ibu gak bisa nganter soalnya ibu harus pergi ke toko ada masalah disana." ucap Bela sambil menyerahkan sebuah bingkisan kepada anaknya itu.

"ya udah aku anter sekarang." ucap Bagas.

Bela merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kunci mobil. "nih kamu pake mobil ibu aja, mobil kamu masih dibengkel kan?. "

"kan aku masih ada motor bu."

"jangan kebanyakan naik motor, gak baik buat tubuh kamu, udah sana berangkat naik mobil ibu saja. Biar nanti ibu naik taxi. "

Bagas tidak bisa membantah karena jika itu terjadi urusannya akan semakin panjang dan mungkin bolu ini akan sampai ketempat tujuan pada esok hari.

Bagas pun segera berpamitan dengan ibunya lalu bergegas untuk mengantarkan bolu pesanan dari temen ibunya itu. Sesampainya dialamat yang telah diberikan oleh ibunya tadi, Bagas langsung keluar dari mobil untuk segera mengantarkan pesanan dari temen ibunya.

Tok tok tok

Bagas ngengetok pintu rumah itu sebanyak 3 kali hingga terbukalah pintu rumah itu.

"elo?! "

"elo?! "

🎵🎵🎵🎵🎵

Gantung? Gpp kali-kali gw gantungin kalian:v

Gw mau tanya sekali lagi nih biar fix, setuju gak kalo cerita ini diprivat?

Biar terhindar dari para plagiat dan tukang copy-paste yang main asal jiplak karya orang lain.

Jangan lupa buat Vote dan Comment :)

salam, Rigel✌

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang