Cafe

82 8 1
                                    

Tugas bulan telah berganti.

Kini saatnya matahari yang bertugas untuk menyinari bumi.

Kesunyian malam pun telah digantikan dengan kicauan merdu sang burung.

Dinginnya udara malam telah digantikan dengan sejuknya udara pagi hari.

Hari minggu pagi yang indah tak membuat seorang gadis cantik ingin segera beranjak dari kasur dan mimpi indahnya. Seperti biasa gadis ini hanya akan bangun bila sang bidadari tak bersayap yang membangunkannya, siapa lagi jika bukan Sofi, ibunda dari Annisa.

Tok tok tok

"Nisa..... bangun sayang udah pagi ayo sarapan."

Klek

"Ya ampun ini anak perawan udah jam 8 tapi belum bangun juga. "

Sofi berjalan menuju kasur yang ditiduri oleh Annisa, lalu setelah itu mengambil gelas berisi air yang berada dinakas dan melancarkan aksinya untuk membangunkan tuan putri dari tidur cantiknya.

Sofi memercikan air itu tepat dimuka Annisa,"Ayo bangun udah pagi, gak baik tidur bangunnya siang-siang. "

Annisa pun mulai terbangun dari tidurnya dan merasakan adanya percikan air yang mendarat tepat dimukanya, "Mamah ini kenapa Nisa disiram pake air? " ucap Annisa sambil berusaha menjauhkan tangan Sofi dari wajahnya.

"Ini mamah lagi bangunin kamu. "

"Ya, tapi gak usah pake air juga kali mah. "

Sofi menyimpan kembali gelas berisi air itu dinakas, "Mamah kasih kamu waktu 3 menit udah harus ada dimeja makan. " setelah berucap demikian Sofi pergi meninggalkan kamar Annisa.

"Sabar Nis, ini ujian."

Annisa pun bergegas menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka  jangan tanya kenapa ia tidak mandi, kalian tau sendiri ia hanya diberi waktu 3 menit untuk bersiap-siap. Setelah selesai dengan kegiatannya Annisa pun turun kebawah menuju meja makan yang terletak dilantai 1 dan disana sudah ada Sofi (Mamah Annisa), Andre (Papah Annisa), dan satu lagi adik manis yang sedang duduk dikursi khusus bayi bernama Dika (adik Annisa).

"Kamu telat 1 menit dari waktu yang udah mamah tentuin Nisa. " ucap Sofi sambil melirik kearah jam tangan yg ia pakai.

Annisa menarik kursi yang akan ia duduki, "Ya ampun mah cuman 1 menit dan itu gak akan membuat Mimi peri jadi pacarnya Sehun. "

"Kamu tau sendiri Nis, mamah kamu ini orangnya tepat waktu gak boleh telat bahkan hanya sedetik." timbal Andre.

"Gini nih gimana indonesia mau maju kalo orangnya kaya kalian berdua ini, waktu setiap detiknya itu berharga jadi jangan pernah menyia-nyiakan waktu. Mamah benerkan Dika?"

"Da da da. " ucap Dika dengan celotehannya yang tak jelas.

Annisa yang gemas akan tingkah laku adik kecilnya itu lalu mencubit kedua pipi gembil milik adiknya hingga menimbukan bercak kemerahan akan tetapi adiknya itu tidak menangis melainkan bertepuk tangan.

"Ih lucu amat sih adik siapa ini? Oh iya mah nanti malem Nisa mau ketemu bang Reynand."

Sofi yang sedang mengoleskan selai diatas roti menghentikan sejenak kegiatannya, "Reynand ada diIndonesia?. "

"Iya, katanya ada yang mau dia omongin ke aku. "

"Ya sudah salam ya dari mamah buat Rey. "

"Oke. "

🌙🌙🌙🌙🌙


"Bang Rey! ."

Annisa melambaikan tangannya saat melihat Reynand baru saja masuk kedalam cafe, lalu Reynand pun berjalan menuju bangku yang telah diduduki oleh Annisa.

"Udah lama kamu disini?. " tanya Reynan kepada Annisa.

"Enggak sih bang aku juga baru sampe, "
"Apa yang mau bang Rey omongin? "

Reynand mulai memasang mimik wajah serius dan memajukan sedikit kursi yang ia duduki, "Jadi gini abang mau bicara tentang Ra........ "

"Selamat malam semuanya. "

Reynand tidak melanjutkan ucapannya pada saat mendengar suara seseorang dari panggung yang terdapat didalam cafe, lain hal dengan Annisa saat ia mendengar suara itu ia langsung memalingkan pandangannya dari Reynand ke arah panggung.

'Bagas?!' ucapa Annisa tanpa suara.

"Malam ini kita akan menyanyikan lagu dari Devano - Menyimpan Rasa, semoga kalian semua suka. "

Diatas panggung terdapat 3 orang cowo ganteng dengan alat musik yang akan mereka mainkan masing-masing, siapa lagi jika bukan Bagas dkk. Bagas bertugas sebagai vocalis, Gilang sebagai gitari, dan si kocak Devan bertugas sebagai drumer. Langsung saja Devan sebagai drumer memainkan drum sebagai intro dari lagu itu.

Kau diam-diam aku jatuh cinta
Kepadamu
Ku bosan sudah ku menyimpan rasa
Kepadamu

Suara Bagas mengalun indah didalam cafe, dapat membuat siapa pun yang mendengarnya akan terbawa dalam suasan didalamnya.

Tapi tak mampu
Ku berkata didepanmu
Aku tak mudah mencintai
Tak mudah bilang cinta
Tapi mengapa kini denganmu
Aku jatuh cinta
Tuhan tolong dengarkanku
Beri aku dia

Semua penonton nampak terpaku akan pesona dan suara indah yang Bagas  keluarkan, ditambah dengan penonton wanita yang berada dibarisan paling depan mereka tampak histeris melihat Bagas dkk.

Tapi jika belum jodoh
Aku bisa apa

Bagas sangat menghayati lagu yang sedang ia nyanyikan, lagu ini adalah sebuah pengungkapan rasa yang ia miliki saat ini, jatuh cinta terhadap seseorang yang belum tentu mencintai dirinya, ia pun tidak menyadari jika Annisa sedang berada didalam cafe yang sama dengannya.

Sedangkan Annisa saat Bagas bernyanyi ia sangat fokus terhadap Bagas sampai panggilan dari Reynand pun tidak disadari olehnya.

"Hey Annisa. "

"Hm ya sorry kak aku gak sadar. " ucap Annisa saat merasakan ada yang menyentuh lengannya.

"Kamu kenal cowo yang diatas panggung itu?" Tanya Reynand.

"Ya, dia ketua eskul musik disekolah ku. "

"Kamu ada sesuatu sama dia? Dia mirip sekali denganya. " Reynand yang merasakan ada yang aneh ketika Annisa memperhatikan cowo diatas panggung itu.

Annisa nampak berfikir dan menoleh ke panggung dimana Bagas dkk sedang menyanyikan lagu ke-2 yang mereka bawakan. Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia merasa binggung saat ditanya seperti itu oleh Reynand, sedangkan itu adalah pertanyaan yang sangat mudah.

'What is wrong with me? Itu pertanyaan yang mudah tapi kenapa mulut gw susah buat jawab? ' tanya Annisa pada dirinya sendiri.

"Annisa are you okey? " tanya Reynand lagi saat melihat Annisa terdiam.

"Hm yes i'm doing okey, dia lagi berusaha buat deket sama aku, but you know I am not ready. " kata Annisa dengan sejujurnya.

Reynand mengerti akan apa yang dirasakan Annisa, maka dari itulah tujuan dirinya datang untuk menemui Annisa. "Mungkin sekarang memang waktu yang tepat untuk kakak membicarakan hal ini sama kamu, jadi.......... "


🎵🎵🎵🎵🎵

Wah Reynand mau ngomong apa tuh? Jawabannya ada dinext chapter guys.

Mungkin setelah ini gw gk bakalan bisa update dulu dikarenakan gw ada kesibukan didunia nyata.
Maaf banget ya mungkin nanti setelah tgl 13/14 agustus gw udah bisa update lagi secepatnya.

Jangan lupa buat vote dan comment ya :)

salam, Rigel

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang