"Tawa mu adalah bahagia ku. "
-A Gilang Androva🌈🌈🌈🌈🌈
Pasangan yang baru saja resmi berpacaran ini datang dari taman belakang menuju lapangan dimana teman-teman mereka sudah berkumpul dan tak lupa sedari tadi Bagas terus menggenggam tangan lembut yang begitu pas dalam tangannya."Woy sini. " teriak Gilang saat melihat Bagas dan Annisa yang sedang berjalan kearah mereka.
Disana sudah ada Gilang yang sedang membawa satu botol minuman bersoda, Devan sedang memakan sebuah gulali berwarna pink, Qila yang mengunakan pakaian khas anak-anak osis dan tak lupa membawa beberapa kertas susunan acara hari ini, ia nampak paling sibuk saat ini.
"Dari mana aje bang, tuh tangan gak ada niatan buat dilepas? Belum muhrim bang. " Kata Devan yang masih santai sambil makan gulali.
Bagas mengangkat tanganya yang sedang bergandengan, "Emang belum muhrim tapi hak miliknya udah ada digue. " ucapnya dengan sebuah senyuman yang mengembang.
"Aku seperti mencium bau-bau baru jadian nih. " ucap Devan sambil meniru gaya Roy kiyoshi disalah satu acara tv.
Qila yang nampak kaget pun langsung mengalihkan pandanganya dari kertas-kertas itu dan bertanya kepada Annisa, "Lu pacaran sama nih bocah gitar? " tanya Qila dengan menyebut 'bocah gitar' panggilan khusus untuk Bagas dari-nya.
Annisa hanya membalas dengan senyuman malu-malu kucing gitu, lucu deh. Qila sangat antusias dan langsung memeluk Annisa dengan erat, ia sangat senang sekali karena akhirnya chair mate yang sudah ia anggap sahabat ini bisa membuka sebuah lembaran baru dengan orang yang begitu tepat menurut Qila. Ya Qila tahu semua kisah masa lalu yang Annisa miliki, bahkan Annisa sendirilah yang menceritakannya tanpa Qila minta.
Devan memberikan gulali itu kepada Gilang yang berada disampingnya dan langsung melakukan sujud syukur lalu menengadahkan kedua tangannya, "Ya tuhan terimakasih akhirnya temen saya yang jomblo kronis dari lahir ini sekarang udah pacaran dan semoga hari ini saya ditraktir makan sama Bagas, AMIN. "
Mereka berlima menjadi pusat perhatian para siswa/i, pasalnya para most wanted school ini berada ditengah-tengah kerumunan ditambah lagi dengan aksi gila yang Devan lakukan.
Gilang mendekata kesamping kiri Bagas dan bertanya, "Temen lu bukan? "
Dengan helaan napas yang amat berat dan terpaksa Bagas pun menjawab, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini bahwa Devan Alinskie Pranaja temen gue. "
"jhahahahahaha. "
Gelak tawa bahagia dari mereka berlima menyeruak dimana-mana. Tingkah laku Devan yang kelewat gila, hari resmi berpacarannya Annisa dengan Bagas, dan Qila senang karena acara pensi tahun ini berjalan dengan lancar. Sungguh hari yang ditaburi dengan kebahagiaan, ingin rasanya Gilang tetap berada dalam situasi seperti ini selamanya, selalu melihat orang yang disayanginya tersenyum dengan bebas.
"Abis ini siapa lagi yang tampil? " tanya Bagas kepada Qila.
"Eh... Iya bentar gue liat dulu disusunan acara. "
Qila pun langsung mencari kertas yang berisikan susunan acara dari sekian banyaknya kertas yang ia pegang, "Nah ini kertasnya, abis ini ada penampilan dari anak Nusa Bangsa tapi dia gak ngasih tau namanya siapa dan yang gue denger dari anak-anak sih dia murid baru. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love
Roman pour Adolescents"Gue Bagaskara Alvonso berjanji ditempat ini, akan berjuang untuk mendapatkan hati lo, Annisa Andriani." -Bagaskara Alvonso "Maaf, karena perjuangan lo hanya akan menjadi butiran pasir dipantai. " -Annisa Andriani Ketika cinta menyatukan kedua makhl...