Latihan

86 13 4
                                    

Bagas kini telah berada didalam rumah Annisa lebih tepatnya berada diruang musik, Bagas sempat terpanah dengan ruang musik yang dimiliki oleh Annisa. Bisa dibilang ini lebih mirip seperti dapur rekaman karena lengkapnya alat musik yang dimiliki Annisa, disini terdapat gitar akustik, gitar listrik, drum, drumbox, keyboard, grand piano, sound sytem, seperangkat alat rekaman musik, dan seperangkat alat dj yang membuat Bagas semakin betah berlama-lama didalam sini.

"kayanya kedua orang tua lo sangat mendukung dengan hobby musik lo ini. " tanya Bagas yang sedang memangku sebuah gitar akustik berwarna putih.

"seperti yang lo lihat. " jawab Annisa sambil membuka lembaran demi lembaran buku yang berisikan ratusan rilik lagu.

Bagas yang sedang duduk dikursi sambil memangku gitar melihat kesebalah kiri yang terdapat sebuah grand piano berwarna hitam, nampaknya jari-jari tangan Bagas sudah gatal ingin menekan setiap tuts yang ada disana. "boleh gw coba pianonya? " Bagas meminta izin terlebih dahulu kepada Annisa bagaimana pun juga ia seorang tamu disini harus bertingkah sopan dan santun seperti yang diajarkan oleh ibunya.

"silahkan. " jawab Annisa tanpa memalingkan pandanganya dari buku itu.

Bagas pun bergegas menuju piano yang sudah terdapat bangku kecil disana, dengan sedikit pemanasan terlebih dahulu Bagas langsung menekan tuts hingga menimbukan sebuah nada yang sangat indah dan enak didengar. Setelah itu Bagas langsung menyanyikan sebuah lagu dengan iringan piano.

If ever you wondered
If you touched my soul, yes you do
Since I met you I'm not the same
You bring life to everything I do

Sebuah suara yang keluar dari mulut Bagas dapat membuat seorang Annisa memalingkan pandangannya yang semula kearah buku kini telah beralih kepada Bagaskara Alvonso yang sedang bernyanyi.

Just the way you say hello
With one touch I can't let go
Never thought I'd fall in love
With you, yeah yeah

Annisa masih terus mandangi Bagas yang sedang fokus memanikan piano sekaligus bernyanyi. "suara itu, kenapa kalian memiliki banyak persamaan? " ucap Annisa yang hanya bisa didengan olehnya seorang.

Because of you, my life has changed
Thank you for the love and joy you bring
Because of you, I feel no shame
I'll tell the world it's because of you

Bagas telah selesai bernyanyi, ia melihat Annisa yang sedang memandanginya dengan sebuah air mata yang tiba-tiba mengalir dari pelupuk matanya. Bagas pun langsung bergegas menghampiri Annisa, ia memegang kedua bahu Annisa. "what happen Annisa? why you cry? "

Annisa bahkan tidak menyadarinya jika ia menitihkan air mata, segera ia mengahapus jejak yang telah membasahi pipinya itu. "sorry, gw ke toilet. " setelah itu Annisa pun pergi keluar tanpa menjelaskan apapun kepada Bagas sehingga meninggalkan sebuah tanda tanya besar didalam benak Bagas.

🎵🎵🎵🎵🎵

Annisa nangis kayanya gara-gara Justin Bieber tunangan sama Hailey
Baldwin:v

Hai hai hai.......
Gw balik lagi nih:v
Gimana suka sama ceritanya?
Kalo suka jangan lupa vote ya:)

See you next chapter 🙋

salam, Rigel✌

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang