"gila tuh guru,baru juga masuk udah dikasih tugas aja. " keluh Devan.
Gilang menoyor kepada Devan. "elo kaya gak tau Bu Asih aja. "
Ya memang Bu Asih terkenal akan kerajinnanya dalam mengajar, datang selalu tepat waktu, tidak pernah absen untuk mengajar, selalu menjelaskan materi dengan sangat detail sehingga membuat murid-murid yang diajar olehnya bosan jika ia sudah menjelaskan materi. Bahkan Devan pernah tertidur saat Bu Asih sedang menjelaskan materi mengenai 'Klasifikasi Makhluk Hidup'.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kantin, seperti biasa selalu menjadi sorotan utama para penghuni sekolah terutama para kaum Hawa khususnya.
"hai dedek emes. " sapa Devan saat ada adik kelas yang melintas melewati mereka bertiga.
"ahww.. Sakit bego. " keluh Devan ketika Gilang menjitak kepalanya dengan kencang.
"jangan suka baperin anak orang, ntar disuruh tanggung jawab baru tau rasa. "
Bagas yang sudah pusing mengadapi kedua sahabatnya ini pun tidak tinggal diam. "diem atau gak gw traktir. "
Gilang dan Devan dalam seketika langsung terdiam dan melanjutkan jalan mereka menuju kantin sekolah. 'sabar Gas, dompet lo gak akan tipis kalo cuman neraktir 2 bocah tuyul itu. ' ucap Bagas dalam hati untuk menghibur diri.
Sesampainya mereka bertiga dikantin, Devan langsung mencari meja yang kosong yang akan mereka bertiga duduki. Dibagian paling pojok terdapat meja yang hanya diisi oleh satu orang cewe saja, tanpa pikir panjang Devan pun mengajak Gilang dan Bagas untuk duduk dimeja itu.
"Van ini meja ada orangnya bego. "
Devan sudah duduk disamping cewe itu tanpa meminta ijin terlebih dahulu. "udah sih gpp, ini bangku buat 4 orang kan dia cuman sendiri ditambah kita ber-3 jadi pas. "
Mau tak mau Gilang pun pasrah jika ia berdebat lagi dengan Devan yang ada gak jadi makan gratis. Gilang pun memilih duduk berhadap-hadapan dengan Devan dan Bagas duduk disebelah Gilang dan berhadapan langsung dengan cewe itu.
Cewe itu tampak tidak peduli dengan kehadiran 3 cowo aneh dimejanya ia masih fokus terhadap novel yang sedang ia baca saat ini. Cewe dengan rambut panjang berwarna coklat yang dibiarkan tergerai, bibir yang tipis berwaran pink asli tanpa pewarna, dan sebuah earphone yang menempel ditelinganya.
Sedari tadi Bagas memperhatikan setiap detail dari penampilan cewe dihadapannya ini, dia nampak biasa saja dengan kehadiran dirinya yang merupakan 'the most wanted', tidak seperti cewe-cewe yang lain mungkin akan menjerit atau minta fotbar jika duduk berdekatan dengannya.
Pletak!
"sakit kamvret! "ucap Bagas saat sebuah tutup botol mendarat tepat dikepalanya.
"ngeliatin dia mulu lo, ntar suka baru tau rasa lo. " ucap Devan yang langsung disetujui oleh Gilang.
Bagas yang tersadar dari lamunannya pun langsung mengalihkan pandanganya dari cewe itu dan memilih memainkan ponselnya.
🎵🎵🎵🎵🎵
Jangan lupa Vote dan Comment ya:)
Maap atas typo yang bertebaran:v
salam, Rigel✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love
Teen Fiction"Gue Bagaskara Alvonso berjanji ditempat ini, akan berjuang untuk mendapatkan hati lo, Annisa Andriani." -Bagaskara Alvonso "Maaf, karena perjuangan lo hanya akan menjadi butiran pasir dipantai. " -Annisa Andriani Ketika cinta menyatukan kedua makhl...