Senyum

85 8 2
                                    

Anissa berjalan menelusuri lorong demi lorong yang ada disekolah, ia ingin menuju ke suatu tempat yang dapat membuat perutnya terisi penuh apalagi jika bukan kantin tempatnya. Ia berjalan seorang diri sambil bersenandung kecil menyanyikan lagu balonku.

Balonku ada 5
"Eh btw balon gue cuman ada 2, oke kita ubah liriknya, "

Balonku ada 2
Rupa-rupa warnanya
"Ets salah lagi nih warnanya cuman 1, oke kita ubah lagi, "

Balonku ada 2
Warnanya cuman 1
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biru
"Wait wait wait balon gue warnanya apa ya? Aduh lupa udahlah dilewat aja, "

Maletus balon hijau

"Dor!!! "

Itu bukan suara Anissa yang mengucapkan kata 'Dor' melainkan Bagas yang secara tiba-tiba datang dari arah belakang menepuk pundak Annisa dan mengagetkan dirinya sedang asik bernyanyi.

"Hai, gue ngagetin lo ya? "

"Hmm enggak sih biasa aja kebetulan gue lagi nyanyi balonku pas lirik 'Meletus balon hijau' dan lo yang jawab dor-nya. " Jawab Annisa yang sebenarnya tadi ia sempat kaget tapi ia tutupi.

"Lo mau kemana? " Tanya Bagas.

"Gue mau ke GBK nonton Asean Games. " jawab Annisa dengan tampang biasa saja sambil melanjutkan jalannya menuju GBK, eh salah ke kantin maksudnya.

Bagas menghentikan jalannya, ia menggaruk kepalanya memikirkan apa yang barusan Annisa ucapkan, "GBK? Nonton Asean Games? Tapi kenapa tuh cewe belok ke kantin? "

Setelah otak kanan dan kiri milik Bagas menyatu barulah dirinya sadar dan segera menyusul Annisa yang sudah berada jauh didepan sana, "Woy Annisa itu arah ke kantin bukan ke GBK buat nonton Asean Games."

Sesampainya Bagas dikantin, ia melebarkan pandangannya untuk mencari keberadaan sesosok wanita cantik dengan nama Annisa Andriani. Tak butuh waktu lama baginya untuk mencari keberadaan bidadari tak bersayap yang diturunkan dari surga oleh tuhan khusus untuknya.

Annisa berada dimeja pojok kantin dengan 2 orang colay yang berada disamping dan dihadapannya, ia nampak sedang asik mengobrol dengan 2 orang colay itu. Tanpa pikir panjang Bagas pun segera menghampiri Annisa.

"Oh jadi gini kelakukan lo berdua dibelakang gue? " tanya Bagas.

"Waduh ampun bang kita berdua cuman ngobrol doang sama neng Annisa. "

Gilang menarik kerah baju Bagas membawanya untuk duduk disamping dirinya dan berhadapan dengan kursi yang diduduki oleh Annisa, "Tinggal duduk aja ribet amat dah lu tong. "

"Kalian inget gak? Dimeja ini tempat pertama kita ketemu, pas banget lagi sama bangku yang kita dudukin ini sama persis posisinya kaya waktu itu."

Bagas, Gilang dan Devan pun memikirkan apa yang Annisa ucapkan, memang benar ini adalah tempat dan meja yang sama seperti pada saat pertama kali mereka bertemu dan belum mengenal satu sama lain.

"Anjir ia inget gue yang waktu itu gue ngelempar tutup botol ke jidat si Bagas gara-gara mandangin Annisa terus ya kan. "

"Gak usah dibahas. " ucap Bagas dengan muka jutek.

"Btw kalo gue boleh tau kenapa lo berubah dari sikap lo yang kemarin, kemarin lo juek, jutek, gak peduli and then now you funny, you friendly, you look so difference. "

Tanya Gilang kepada Annisa, pertanyaan Gilang telah mewakili semua yang ada didalam benak Bagas, ia pun merasa demikian dengan perubahan derastis yang Annisa berikan.

"Sorry I can't tell you now. "

"Iye iye terus aje pake bahasa inggris, lelah hayati bang teu ngarti naon nu diomong keun. " Ucap Devan dengan logat khas orang sunda, ia nampak sedang bersedih karena ditaktirkan tidak mengerti bahasa Internasional alias Bahasa Inggris.

"Makanya belajar, mamih lo nyuruh gue buat ngajarin Bahasa Iggris tapi lo aja kaga mau. "

Mereka berempat menertawan nasib buruk Devan yang tak bisa berbahasa Inggris termasuk Devan pun menertawakan dirinya sendiri.
Bagas memperhatikan Annisa yang sedang tertawa begitu lepas seperti tanpa beban sedikit pun, senyuman yang terbentuk dari sebuah tawa yang lepas membuat Bagas tak bisa melepaskan pandangannya dari Annisa. Seakan waktu berhenti didetik dan tempat itu.

"Cuman lo yang bisa buat gue jatuh cinta pada pandangan pertama, gue akan berjuang buat naklukin hati lo Annisa. " Ucapan yang Bagas lontarkan hanya sebatas didalam hatinya tanpa ia suarakan.

🎵🎵🎵🎵🎵

Hai hai hai
Maap ya baru bisa update sekarang:)

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya:)

salam, Rigel✌

Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang