Bagaskara Alvonso siapa yang tidak kenal dengannya? Seluruh murid SMA Darma Jaya pasti sudah tidak asing lagi dengan nama itu, wajah tampan, bentuk tubuh atletis, rambut berwarna coklat, rahang yang tegas, memiliki suara yang merdua hingga dapat membuat hati siapa pun luluh dibuatnya jika sudah bernyanyi, memiliki banyak prestasi selama sekolah disini berkat suara emasnya itu, dan satu lagi yang membuat ia makin banyak memiliki fans yaitu ia oranya sangat ramah, baik, dan murah tersenyum.
"Gas tukeran tempat yuk? . " tanya Devan kepada Bagas. Bagas yang binggung dengan pertanyaan yang diberikan Devan hanya bisa mengangkat sebelah alisnya.
Mereka berdua kini sudah berada disekolah setelah sarapan tadi mereka langsung berangkat. Mereka sedang berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju kelasnya yang berada dilantai 2
"iya tukeran gw pengen kaya lu banyak yang ngefans kan lucu tuh kalo pada neriakin nama gw. 'Devan aku sayang kamu. ' 'Devan ganteng banget. ' dan banyak lagi. "
Bagas membalas dengan gelengan kepala. "jangan kebanyakan mimpi ntar jatohnya sakit. "
Devan pun tak kalah tampan dan populernya dengan Bagas,ia pun memiliki banyak fans disekolah ini hanya saja lebih banyak Bagas dibandingkan dengannya. Devan memiliki otak yang agak geser dikit jadi harap maklum dengan tingkah laku yang kadang suka gak masuk akal.
Mereka berdua masuk kedalam kelas dan melihat Gilang yang sudah duduk manis dibangkunya.
"hai bro apa kabs. " ucap Gilang sambil bersalaman ala cowo dengan Bagas.
"eh nyet apa kabar lu?." tanya Devan
"alhamdulillah baek gw, otak gw juga udah sembuh. " jawab Gilang sambil bersalaman dengan Devan.
"lo harus kenalan sama si Jono, dia baru dateng kemarin dirumah gw. "
Gilang mengerutkan dahinya merasa binggung dengan Devan. "siapa Jono? Tukang kebun lo? Bapak baru lo? Selingkuhan?. "
Devan mengajak Gilang untuk duduk terlebih dahulu dikursi sebelum ia menjelaskan siapa itu Jono. "Mami gw baru aja beliin gw motor baru, nah gw kasih dia nama 'si Jono'." jelas Devan kepada Gilang.
"anjirrrrr! si Jono nanti pulang sekolah wajib kenalan sama si Supri motor gw. Lu jangan balik dulu oke?. "
"oke siap. "
Bagas yang melihat adegan itu hanya mengelengkan kepalanya sambil tersenyum, memang sahabatnya itu selalu saja berbuat hal-hal aneh seperti itu dan selalu membuat hari-harinya berwarna dipenuhi dengan tingkah laku Gilang dan Devan.
Kring kring kring
Bel masuk sekolah telah berbunyi murid-murid pun segera duduk ditempatnya masing-masing. Gilang duduk dengan Devan sedangkan Bagas, ia duduk sendiri dibelakang Gilang dan Devan.
Selang beberapa menit Bu Asih guru biologi kelas XII memasuki kelas XII Ipa 1 yang merupakan kelas unggulan disekolah ini. Pembelajaran pun langsung dimulai.
☀☀☀☀☀
"gila tuh guru,baru juga masuk udah dikasih tugas aja. " keluh Defan.
Gilang menoyor kepada Defan. "elo kaya gak tau Bu Asih aja. "
Ya memang Bu Asih terkenal akan kerajinnanya dalam mengajar, datang selalu tepat waktu, tidak pernah absen untuk mengajar, selalu menjelaskan materi dengan sangat detail sehingga membuat murid-murid yang diajar olehnya bosan jika ia sudah menjelaskan materi. Bahkan Defan pernah tertidur saat Bu Asih sedang menjelaskan materi mengenai 'Klasifikasi Makhluk Hidup'.
🎵🎵🎵🎵🎵
Hai......
Gw kembali lagi nih:v
Gimana sama ceritanya, suka?
Alhamdulillah kalo kalian suka:)
Maaf untuk typo yang bertebaran😁Jangan lupa Vote dan Comment ya:)
salam, Rigel✌

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love
Genç Kurgu"Gue Bagaskara Alvonso berjanji ditempat ini, akan berjuang untuk mendapatkan hati lo, Annisa Andriani." -Bagaskara Alvonso "Maaf, karena perjuangan lo hanya akan menjadi butiran pasir dipantai. " -Annisa Andriani Ketika cinta menyatukan kedua makhl...