~2~

16 3 2
                                    


Sepasang mataku masih saja menatap cowok yang saat ini sedang bercanda gurau dengan teman-temannya. Bibirku tertarik keatas membentuk sebuah senyuman melihat dia yang tertawa lepas. Sebelum aku tertangkap basah, aku pun segera pergi dari sana.

"Hei, lo darimana aja Del? Gue cari-cari gak ada" kesal Nita. Wajar dia kesal padaku karena saat bel berbunyi, aku langsung saja meninggalkannya dan pergi keWC.

"Sorry Nit, gue tadi keWC"

Kulihat Nita masih kesal padaku. Sebuah ide langsung terlintas dikepalaku. "Nit, gimana kalau gue yang traktir?"

"Serius?" tanya Nita.

Kuanggukkan kepalaku membuat Nita berseru senang. Dia langsung menarikku kekantin dan memesan makanan sedangkan aku duduk disalah satu meja sembari menunggu dia datang membawa pesanan kami.

Orang-orang disekelilingku memang tidak pernah membullyku mengingat aku adalah putri kedua dari Troy Harold, pemilik sekolah ini. Mereka hanya bersikap sinis padaku berbeda dengan kakakku yang dipuja dan disanjung.

Aku tidak terlalu mempermasalahkannya, yang penting aku mendapatkan sahabat yang paling baik dan tentu saja dia adalah Nita. Setiap aku ada masalah, dia akan membantuku begitu juga sebaliknya. Kami selalu ada satu sama lain dan siap menolong kapanpun.

Kulihat Nita berjalan kearah ku sambil membawa nampan yang berisi dua piring nasi goreng dan juga dua gelas teh dingin.

"Ayo dimakan"

"Ehmm.. Permisi"

Sontak kami menoleh kekiri dan mendapati ketiga cowok yang tadi kulihat itu. Cowok itu tersenyum padaku dan bertanya pada kami

"Apa kami bisa duduk disini? Soalnya udah penuh"

Lantas kulirik keseisi kantin dan benar saja, sudah tidak ada tempat kosong lagi. Lantas kuanggukkan kepalaku mengijinkan mereka duduk disini.

Tidak ada yang bersuara, setelah memakan makanan kita sampai habis. Cowok yang duduk disebelahku mengulurkan tangannya.

"Hai, gue farir, lo pasti Addelle kan?"

Kuanggukkan kepalaku dan menjabat tangannya. "Senang bertemu denganmu Farir"

"Ah iya ini sahabatku, Nita" ujarku memperkenalkan sahabatku.

"Farir"

"Nita"

"Ah iya, gue pergi dulu ya, udah ditinggal ama mereka nih" pamit Farir.

Setelah memakan makanan mereka, kedua teman Farir memang sudah pergi entah kemana dan meninggalkan Farir yang sedang memperkenalkan dirinya.

Nita menatapku sambil tersrnyum mengejek. "Wahh, gebetannya kayaknya udah buat sahabat gue ini berbunga-bunga ya"

"Issh, udah ayo, nanti malah terlambat kekelas"

"Kelas? Masih,ada lima belas menit loh, salah tingkah ya?" ledeknya sambil tertawa kecil.

"Isssh" kesal Addelle membuat Nita tertawa terbahak-bahak.

****

Addelle berjalan kearah mobilnya namun dia menghentikan langkahnya saat mendapati sosok Farir yang berdiri disebelah mobilnya sambil tersenyum padanya.

Farir melangkah kearahnya. "Lo mau pulang bareng gue gak?"

"Ehm, maaf Rir, gue bawa mobil soalnya" ujar Addelle tak enak.

"Itu gampang, gue bisa suruh teman gue bawa mobil lo kerumah lo kok"

"Ehmm sorry Rir, gue takut ayah gue marah nanti"

"Kalau gitu, gimana kalau besok gue jemput lo aja?"

Addelle tampak menimang-nimang lalu mengangukkan kepalanya. "Ya udah sampai ketemu besok" pamit Farir sambil mengacak rambut Addelle.

"Wahh, kayaknya gak lama lagi bakal ada yang gak jomblo lagi nih"

"Loh, lo belum pulang?" kaget Addelle mendapati Nita yang sedang berada dibelakangnya.

"Udahlah, cepat pulang sana, jangan tidur kemalaman, lalu besok bangun pagi, biar pangeran lo gak nunggu terlalu lama, soalnya ayah mertuanya udah kayak singa aja"

Addelle terkekeh mendengar ucapan Nita. Dia pun segera masuk kedalam mobil setelah berpamitan dengan Nita. Didalam perjalanan, Addelle masih tidak dapat percaya kalau Farir, orang yang selama ini disukainya justru memperkenalkan dirinya dan berteman dengan Addelle. Bahkan dia ingin menjemputnya besok. Tanpa dipungkiri, hal itu membuat Addelle tersenyum sendiri.

****

See you next chapter.

Jangan lupa divomment ya guys.

Thx.


Girl Who Was Hurt[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang