10. Bolos bareng

243 40 19
                                        

Acha berdiri dengan gusar di depan gerbang. Ia melirik jam tangannya.

07.10

Padahal jam masuk sekolah adalah jam 7 pas gak lebih.

Oh my god

Acha berusaha membuka gerbang di depannya, tapi percuma sudah di kunci oleh Pak Monas. Dia tuh punya hidung yang mancung banget sampe dikira Monas. Makanya anak-anak manggilnya pak Monas. Lagian orangnya juga have fun aja waktu di panggil kaya gitu.

"Bego lo Cha, jam segini pasti udah di kuncilah gerbangnya" rutuk Acha pelan

"PAK, PAK MONAS! BUKAIN GERBANGNYA. ACHA YANG CANTIK MEMBAHANA INI MAU MASUK. HELLO EPERI BADEH!!!! ARIANA GRANDE MAU MASUK, HELP ME PLEASE!!!!" teriak Acha dengan membahana manja-manja syalala. 

Ada seorang bapak yang belum tua dengan hidung mancung setinggi Monas yang lari terbirit-birit mendekat ke arah pasien RSJ yang sedang kabur ini.

Acha yang baru saja mengambil nafas untuk teriak lagi senyum 5 jari memperlihatkan giginya yang putih bersih rapi perfect lah kalo kata orang.....

"Aduh neng geulis , berisik amat. Gak tahu apa kalo ini udah masuk sekolah"  omel pak Monas.

"karena udah masuk, Acha yang imutnya ngalahin barbie nya si Lisa sama Fira minta tolong sama pak Monas buat bukain gerbangnya" jawab acha dengan watados nya.

"Makanya neng, berangkatnya lebih pagian dikit biar gak telat. Maaf ya neng, bapak gak bisa bukain gerbang buat neng geulis" tolak Pak Monas dengan tegas.

"Yah bapak, ayolah. Masa bapak gak mau bukain gerbang buat Acha, Scha kan ke sini niatnya baik cuma mau belajar. Masa bapak gak mau bukain gerbang buat orang yang punya niat buat belajar? Bapak tega kalo nanti anak-anak Acha bahkan sampai 7 turunan Acha bodoh soalnya acha juga bodoh karena hari ini Acha gak di bolehin masuk kelas? Bapak kejam ya dengan membuat generasi penerus bangsa yang cantik kaya Acha gini jadi bodoh!" cerocos Acha.

Pak Monas hanya melongo mendengar keluh kesah dari cewek yang jadi primadona beberapa minggu terakhir ini.

"Maaf neng Acha, sekali tidak ya tetap tidak. Saya permisi dulu" pamit pak Monas meninggalkan Acha sendirian di luar gerbang.

"Ih pak Monas kejam amat sih sama gue" gerutu Acha pelan.

Tingg

Ada dua chat masuk ke Hp Acha. Dengan kemalasan 99,99% ia membukanya.

*Aldi Cowok jelek 👎 *

Lo telat,

Gerbang udah di tutup

Sok tahu

Gue gak telat

Oh ya? Gue lihat tuh lo di depan gerbang kaya gembel sambil teriak-teriak kaya pasien RSJ yang kabur

Acha celingukan ke sana ke mari. Tapi tak menemukan keberadaan Aldi, cowok yang menyebalkan buat acha.

Hahahaha gak bisa nemuin gue Hm?

Iyain ajah biar seneng lo nya

Tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya dengan keras. Nampol sih sebenarnya...

"Whaaaa mbak kunti penjaga gerbang!!!!!! Gue gak mau ngapa ngapain kok. Gue cuma mau masuk tapi gak di bolehin sama pak Monas. Gue masih pengen hidup please.... Ah mama, anak cantikmu ini mau di libas mbak kunti penjaga sekolah!!!" teriak Acha setengah hidup.

Acha kaget saat ada sebuah tangan membekap mulut nya dari belakang. Ia berusaha berontak tapi yang ada dia semakin mengeratkan bekapannya.

"Diam" ucap seseorang dengan pelan dan tegas serta tajam tepat di telinga Acha. 

Bulu kuduk Acha meremang, tubuhnya membeku di tempat. Tanpa sadar ia mengangguk pelan.

"Good girl"

Tangan itu perlahan turun dari mulut Acha.

Ia membalikan tubuhnya. Dan melotot ketika sesosok makhluk tak bisa dilihat dari bulan ini sudah di depannya.

Aldi

Yah Aldilah yang membekap mukut Acha.

"Ih elo ngagetin aja!!! Gak tahu apa Acha yang cantiknya warbyasah ini udah mau pingsan ketakutan. Lo ish nyebelin banget sih" Acha memukul Aldi.

Acha menghela nafas berat setelah puas memukul Aldi.

Sekarang ia bingung harus kemana. Tak mungkin ia pulang karena itu sama saja membuat mamanya kecewa. Tapi jika bolos ia tak tahu harus kemana.

Sebad-badnya dia, dia gak pernah bolos sendiri jadi gak bingung mesti kemana.

"Ayo ikut gue"

Aldi menggenggam tangan Acha. Acha membeku di tempat. Ia hanya menunduk melihat nanar tangannya yang di genggam aldi.

Aldi menyeret Acha ke motornya. Dan segera memasangkan helmnya ke kepala Acha.

"Lo mau ngapain sih? Gue mau pulang" teriak Acha

"Ikut gue. Cepet naik" tegas Aldi dengan suara yang errr..... menyeramkan.

Secepat kilat Acha naik ke motor Aldi. Aldi segera menancap gas. Acha yang tak siap jadi memeluk aldi dari belakang karena ia tak mau jatuh.

"Pelan-pelan aldi" teriak Acha.

"Bawel lo. Diam aja napa" bentak Aldi.

Acha kicep mendengarnya. Dengan pasrah ia mengangguk ragu.

Setelah 2 jam lebih, mereka sampai di sebuah tempat.....

"Kita di mana?" Tanya Acha lirih sambil turun dari motor Aldi.

Aldi melepaskan helm Acha, Acha hanya memandang sekelilingnya dengan takjub.

"Kita di......"

❤❤❤

Hai hai hai
Masih semangat gak bacanya?
Apa tambah jelek dan gaje plus absurd?

Kalo ada unek-unek, kritik dan saran bilang aja yups....

Jangan lupa voment.....

See you next chapt readers...

Salam sayang from
KR💕

TARAXACUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang