"Jangan-jangan....." gantung Rere.
❤❤❤
"Jangan-jangan.....Aldi gay?" lanjut Rere dengan pelan.
"Ish mama. Ya gak mungkin lah Aldi gay. Dia kan pacarnya SETIA" Bela Acha.
"Paan tuh cha Setia? Masa cewek ada sih yang namanya kek gitu?" Tanya Rere heran.
"Maksudnya SEtiap TIkungan Ada" sahut Kak Alvin dengan watadosnya.
Aldi yang dirumpikan hanya bisa tersenyum masam. Citranya sudah jelek di mata sang calon mertua.
"Beneran Al?" Tanya Rere dengan wajah tak percayanya.
Aldi menggaruk tengkuknya pelan.
"Enggak sih nte. Emang jujur Aldi agak playboy tapi tetep setia sama satu cewek kok. Kalo udah putus baru nyari yang baru lagi"
"Hah? Agak playboy? Kagak salah tuh? Mantan lo aja berserakan di sekolah" sindir Kak Alvin.
"Hooh kak. Gue ampe bosen denger cewek ngegosip soal Aldi ma pacarnya"
"Udah-udah kalian ini malah pada ribut sendiri sih!" Lerai Andra.
"Sana kamu pulang cha" ucap Rere kemudian.
Tangan Acha yang baru saja ingin memasukan kripik ke mulutnya mengambang di depan mulut.
"Mama ngusir Acha?"
"Enggak sayang. Tapi kasian dong hidung mama kalo harus nyium bau badan kamu yang sangat-sangat sedap itu" ucap Andra.
"Ish wangi gini juga kok ma" Acha mencium aroma badannya yang wangi tapi agak acem gimana gituh.
"Pulang dulu napa Cha. Mandi ganti baju trus kesini lagi deh... lagian supir lu juga udah dateng" Kak Alvin dengan santainya mengambil kripik di tangan Acha dan memakannya.
"Emang papa kasih Acha supir? Kan Acha udah bisa bawa mobil" sanggah Acha sambil menatap ke arah sang ayah tercintanya.
"Ya enggak lah Cha. Itu supir kamu di sebelahmu" jawab Andra dengan santainya.
"Kak Alvin putus sekolah trus jadi supir Acha ya? Kenapa kok kakak putus sekolah. Papa udah gak kuat biayain sekolah kakak, papa bangkrut ya? Tapi kan kakak bisa tuh ambil beasiswa. Apa Acha aja yang bilang sama kepsek buat ngajuin kakak beasiswa? Atau...." Cerocos Acha.
"Acha" pekik Andra dan Kak Alvin bersamaan.
Bukannya menghiraukan pekikan itu, Acha malah semakin nyerocos ngalor ngidul gak jelas.
"Atau Kak Alvin dikeluarin dari sekolah? Tapi kan sebadung-badungnya Kak Alvin, dia kan tetep murid yang selalu mengharumkan nama sekolah tiap bulan. Trus kakak kenapa jadi supir?"
"Astagfirullah Cha" teriak Kak Alvin frustasi sambil mengacak rambutnya.
Sementara Andra dan Rere hanya mengusap dada atas kelakuan Acha. Aldi? Dia hanya tersenyum kecil. Banginya, wajah Acha terlihat imut saat ini, hingga tanpa sadar ia menatap Acha tanpa kedip dari tadi.
"Apa uang jajan dari papa kurang kak? Tapi kan biasanya juga nodong uang jajan Acha, masa masih kurang? Mhpppphp...."
Aldi membekap mulut Acha dengan tangannya. Jujur, sebenarnya Aldi sangat terhibur dengan tingkah laku Acha, tapi ia juga tak ingin keluarga Acha frustasi dengan kecomelan mulut Acha yang ternyata remnya blong.
"Mphkflphh....mhhbdlhpp....pgmgpg!!!"
Acha berteriak namun teredam tangan Aldi yang masih setia di nemplok di mulutnya. Wajah Acha mulai memerah karena rasa marah, kesal, dan sesak napas berkumpul jadi satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARAXACUM
Ficțiune adolescenți"Cinta saja tak cukup untuk bertahan, bagiku kejujuran adalah pondasi utama suatu hubungan" -Acha "Cinta tanpa diikuti percaya itu bohong! Hubungan tanpa sebuah kepercayaan itu sia-sia!" -Aldi Cerita klise tentang kisah cinta anak sma. Dimana ketika...