"Cha lo kenapa? Sorry gue gak bermaksud ngetawain lo" bisik gue pelan tepat di telinga Acha yang terisak.
"Gue....." Ucap Acha sambil terisak.
❤❤❤
Aldi pov
"Gue laper Al" ucap Acha sambil terisak pelan.
Aldi cengo ditempatnya.
"Astaghfirullahaladzim apa salah hamba? Kenapa bisa hamba punya doi kaya si Acha? Salah gue apa ya di kehidupan sebelumnya kok gini amat idup gue?" Batin Aldi.
"Makan atuh Cha kalo laper mah" saran gue sambil duduk di sampingya.
"Gak ada yang bisa di makan" jawab Acha pelan.
"Noh Cha rumput depan bisa kok di makan. Apa mau bunga mawar melata aduh maksudnya mawar melati? Kayanya tadi gue liat di depan ada deh. Kan tinggal metik trus makan buat balapan, ups lalapan maksudnya. Kalo mau pedes gue tadi liat di samping rumah lo ada cabe-cabean, eh maksudnya taneman cabe. Kalo kurang asin tuh minum air mata lo kan rasanya asin" saran absurd dari Aldi yang sudah ngakak mendengar kalimat yang terlontar dari mulutnya itu.
Acha memandang datar Aldi, tapi matanya berkilat marah.
"Lo ngelawak Al?" tanya Acha datar.
Aldi menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung juga ngadepun Acha yang lagi mode kaya gini. Acha membenamkan kepalanya kembali.
"Mending lo masak aja kalo laper" saran Aldi lagi.
Tiba-tiba Acha mengangkat kepalanya dan memandang gue tajam. Gue mah bisanya cuma ngangkat sebelah alis gue aja.
"KENAPA LO GAK KASIH SARAN DARI TADI SIH? JADINYA GUE SEKARANG UDAH MAKAN" teriak Acha kencang tepat di telinga Aldi.
Aldi melongo di tempatnya.
"Yah lo aja kagak nanya"
"Ish lo nyebelin banget sih Al" Acha memukul pelan bahu Aldi dengan kedua tangannya.
Setelah menghela nafas berat ia bangkit meninggalkan Aldi yang masih terbengong ditempatnya. Acha berjalan menuju dapur untuk membuat makanan.
"Yah gak ada bahan makanan lagi" batin Acha dalam hati ketika melihat isi kulkas hanya tersisa sosis dan telur.
Setelah berpikir beberapa detik, akhirnya ia memutuskan untuk membuat nasi goreng sosis telur.
Setelah 10 menit berkutat dengan peralatan dapur, akhirnya 2 piring nasi goreng sosis telur dengan potongan timun dan beberapa hiasan lain di atasnya yang membuat terlihat begitu lezat selesai dibuat oleh Acha.
Acha menaruh piring berisi nasi goreng di atas meja dan menyiapkan air putih di sampingnya. Ia tersenyum puas meski hanya nasi goreng.
"Yang penting gue kenyang" batin Acha seraya duduk dan mulai menyantap makanannya.
"Kok cuma nasgor sih?" Protes Aldi.
"Yang penting gue masakin. Suka silahkan, gak suka tinggal gue makan semua" jawab Acha santai sambil mengambil piring yang berada di depan Aldi dan memindahkan di depannya.
"Eh.. itu makanan gue"
Sebelum piring itu mendarat di depan Acha, Aldi terlebih dahulu merebutnya. Acha hanya geleng kepala melihatnya dan kembali sibuk menyantap nasi goreng buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARAXACUM
Roman pour Adolescents"Cinta saja tak cukup untuk bertahan, bagiku kejujuran adalah pondasi utama suatu hubungan" -Acha "Cinta tanpa diikuti percaya itu bohong! Hubungan tanpa sebuah kepercayaan itu sia-sia!" -Aldi Cerita klise tentang kisah cinta anak sma. Dimana ketika...