"Jangan menilaiku sebelum kujadikan dirimu sebagai sandaranku. Because, yang terlihat tak selalu sama dengan isinya"
~Acha~
Fira dan Lisa heran dengan kedatangan cowok yang tiba-tiba mengompres luka Acha.
Acha memegang erat tangan cowok itu yang masih mengompres lukanya.
"Gue bilang ... LEPASIN!!" bentak Acha.
"Lo sok sok an banget sih jadi adek kelas. Baru juga kelas X udah berantem sama cowok. Lo mau jadi jagoan?" Cowok itu melempar kompres tadi ke wajah Acha.
"Eh lo punya sopan santun gak sih?"
"Kenapa? Lo gak trima? Udah mending gue mau bantuin lo." Cowok itu bangkit dari duduknya.
"Gue gak butuh bantuan lo!" Acha ikut bangkit.
Siswa yang sedang di kantin menoleh ke arah mereka berdua.
"Tontonan gratis nih."
"Gila! Tadi tuh cewek sama Aldi tapi sekarang udah sama kak Alvin."
"Lumayan drama queen dadakan."
"Pertunjukan gratis nih. Nonton dulu ah ...."
"Mau jadi apa lo? Baru juga seminggu sekolah udah bikin onar aja." Cowok itu membentak Acha.
"Terserah gue dong. Gue yang sekolah kok lo yang sewot." Acha tak mau kalah.
"Udah sana masuk kelas lo!" bentak Alvin lagi.
"Gue gak mau."
"Udah Cha, gak usah di ledenin." Fira berusaha menenangkan Acha.
"Maaf ya Kak Alvin, Acha gak bermaksud gitu. Makasih Kak udah bantuin Acha" ucap Lisa.
"Gak pa pa kok dek."
"ALVIN!!!!!! ACHA!!! Ke ruang bk sekarang juga" teriak Bu Susi, guru bk.
"Ini semua gara-gara lo!" ucap kak Alvin. Ia pergi ke ruang bk meninggalkan Acha.
"Ini semua salah lo" teriak Acha frustasi. Ia menyusul kak Alvin ke ruang bk.
❤❤❤
"Alvin kamu kan sudah kelas XII, harusnya kamu ngasih contoh yang baik untuk adek kelas kamu. Gak bosen apa ? Kamu hampir tiap minggu masuk ke sini. Saya aja bosen tiap minggu ngurusin kamu." Bu Susi mulai menceramahi Kak Alvin.
"Rasain tuh" gumam Acha pelan. Tapi sepertinya bu Susi dan Alvin mendengarnya.
Mereka menatap Acha dengan tajam. Acha hanya mendengus pelan.
"Kamu juga Acha, kamu kan murid baru di sini. Seharusnya kamu bisa jaga sikap kamu terlebih lagi dengan kakak kelas kamu."
"Maaf ya Bu, tapi dia duluan yang mulai. Saya udah bilang supaya dia gak bantuin saya ngompres luka saya. Tapi dianya ngotot!" elak Acha tak mau di salahkan.
"Kasih surat ini ke orang tua kalian."
Bu Susi memberikan dua surat undangan untuk orang tua Acha dan Alvin.
"Kalau Kak Alvin kan udah langganan bk, jadi wajar dapat surat. Sedangkan saya baru pertama kali masuk bk, kok sudah dapat surat kaya gini? Saya gak trima dong, Bu!" ucap Acha sedikit emosi.
"Tapi kamu sudah buat 3 kesalahan sekaligus Acha" ucap Bu Susi penuh penekanan.
"Saya baru buat 2 kesalahan belum 3." Acha meralat ucapan bu Susi.

KAMU SEDANG MEMBACA
TARAXACUM
Novela Juvenil"Cinta saja tak cukup untuk bertahan, bagiku kejujuran adalah pondasi utama suatu hubungan" -Acha "Cinta tanpa diikuti percaya itu bohong! Hubungan tanpa sebuah kepercayaan itu sia-sia!" -Aldi Cerita klise tentang kisah cinta anak sma. Dimana ketika...