21. yes i will

147 19 3
                                        

Acha ngacir ke kelas tanpa memerdulikan Fira dan Lisa yang tengah menatap mangkok bakso dan 2 gelas jus yang telah raib.

"ACHA! INI SIAPA YANG BAYAR WOY!" teriak Lisa dan Fira bersamaan ketika sosok Acha telah hilang di telan ramainya kantin.

❤❤❤

"TES TES TES! Okey pasti kalian udah kenal gue ya, iyalah cowok ganteng gitu loh! Okay di sini gue mau ucapin sesuatu untuk orang yang sesuatu buat gue!"

Sesosok cewek memperhatikan sang cowok yang tengah berdiri di tengah lapangan, berdiri di depan sederet guru yang menatapnya kebingungan.

"Sebelum itu, gue mau tanya nih. Lo semua kenal sama cewek yang berdiri di depan gue gak?"

Cowok itu tersenyum sinis pada sang cewek yang mendengus kesal seraya menutupi wajahnya dengan tangan guna menghalau sang surya yang bersinar dengan kejamnya. Sementara para siswa dan seluruh makhluk berkedok manusia di lapangan ini berteriak memerankan peran cacing kepanasan.

"Udah deh! Jan banyak basa-basi! Panas nih! Oke gue tahu lo semua pasti pada bingungkan kenapa dikumpulin di sini? Ntar gue jelasin, yang paling penting, gue tanya deh sama lo semua! Siswa-siswi and semua guru, YANG KENAL GUE ANGKAT TANGAN!" teriak cewe itu membelah bisik-bisik manusia kepanasan di sekitarnya.

Meski kebingungan, mereka mengangkat tangan mereka. Bahkan guru dan satpampun ikut menunjukan tangannya. Cewek itu tersenyum puas menatap hasil di depannya.

"TURUN TURUN!"

"Udah keliatankan hasilnya?" Cewe itu melangkah mendekati sang cowo yang tengah mengumpat dalam hati.

"YANG GAK KENAL SAMA NIH CEWE ANGKAT TANGAN!" teriak cowok itu masih tak terima dengan hasilnya.

Krik krik

Hanya suara makhluk-makhluk selain manusia yang ikut andil. Cewek itu tersenyum miring sampai akhirnya, senyum itu luntur ketika ada seorang cowok cupu mengangkat tangannya.

"Lo gak kenal gue?" tanya cewek itu datar.

"Ehm anu, itu .... Ehm ... apa ya. Anu ...."

"Yang jelas kalo ngomong!" bentak sang cowok.

Cowok itu meringis tatkala sebuah tangan maut mendarat mulus di telinganya, menariknya hingga terasa akan lepas.

"Aw! Pak! Aduh aduh lepasin dong pak! Sakit nih!" teriaknya.

"Jangan ngebentak orang seenak udel! Kasian dia, udah cupu giu, mental lembek, masa mau kamu gilas juga! Kalo besok tinggal nama gimana?! Mau tanggung jawab kamu? Enggak kan? YAUDAH JAN NGEBENTAK ORANG SEENAKNYA!" teriak Kepala Sekolah tepat di telinga cowok itu.

Cowok itu hanya menahan segala rasa yang membuncah menatap sang Kepsek yang telah berlalu menuju barisannya kembali.

"Yaudah nih gua gak bentak. Lo mau bilang apa? Lo mau bilang kalo lo gak kenal nih cewek?" Cowo itu menoyor sang cewek, membuat sang cewek mengerucutkan bibirnya. 

Cowok itu menatap ragu sebelum kemudian mengangguk pelan. "Anu, ehm aku mau ijin ke kamar mandi, boleh?"

WHAT THE ....

Cowok dan cewek itu mengusap wajah kasar. "Tapi lo kenal gue kan?" tanya sang cewek.

Cowok itu mengangguk pelan. "Yaudah sana pergi!"

"Ehm! Hasilnya udah di depan mata! So gue mau jelasin sesuatu sama kalian. Jadi, cowok di depan gue ini, si Aldi, ngasih tantangan ke gue. Intinya gue harus terkenal sampai satu sekolah harus tahu siapa gue. And now, gue berhasil. Sekarang giliran loe yang jalanin hukuman kekalahan lo!"

TARAXACUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang