28. penjelasan

145 14 3
                                    

Plak!

Jujur Aldi tak sengaja menampar Acha dan tak ada niat jahat apapun ia melakukan hal itu. Hanya saja, tadi .....

"Gue kecewa sama lo, kita putus!" ucap Acha membuyarkan lamunan Aldi.

❤❤❤

Acha menangis terisak ketika Dimas membawanya pergi. Dirinya hanya mampu menunduk menyembunyikan air matanya.

Pikirannya melayang pada kejadian beberapa minggu yang lalu.

Flashback on

Semerbak angin meniup pohon kelapa yang berdiri kokoh melambai. Membawa kesejukan bagi setiap hati yang tengah panas dengan dunianya.

Dengan kesal Acha meninggalkan Aldi yang masih sibuk memarkirkan motornya. Acha duduk di atas pohon kelapa yang melengkung.

"Lo ngapain disitu woy! Mau jadi serangga? Atau benalu? Turun sini! Gausah aneh-aneh pake meluk-meluk pohon kelapa. Mending meluk gue yang sendereable ini." Aldi menatap tajam Acha yang masih asik memeluk batang kelapa.

"Gamau! Badan lo bekas mak lampir. Mending sama pohon kelapa yang bakal selalu setia sama gue di sini." Mak lampir yang ia maksud adalah Sania yang tadi menghalangi kepergian mereka berdua. Ia mencegah dengan drama sok-sokan pingsan hingga akhirnya digendong Aldi sampai kamarnya.

"Yaudah sih kalo mau sama kelapa. Gue mau ngecengin cewek cantik di sana. Dah dugong ombre! Ati-ati ntar ketemplokan ular hijau!" Aldi berjalan meninggalkan Acha yang kini mengayun-ayunkan kaki dengan wajah cemberut.

"Dasar gak peka! Masa apa apa mesti di kode dulu. Emang dikira gue sandi morse kali ya? AAAAAAAA!!" Acha refleks lompat turun ketika matanya menangkap pergerakan hewan melata yang tadi berada di tangannya.

Aldi menampol kepala Acha. "Apaan sih berisik banget. Gangguin gue pdkt sama bule aja!"

Acha menunjuk ular yang masih ngakring diatas pohon dengan tangan gemetar. Aldi menatapnya serius. Ia merasa ada yang aneh dengan ular hijau itu.

"Ck! Mamam tuh ular." Aldi melingkarkan ular itu di leher Acha.

"AAAAAAAA ALDI LEPASIN! GUE TAKUT ULAR! GAMAU! AAAA TOLONG! LEPASIN POKOKNYA! KALO GAK LEPASIN LO BAKAL JOMBLO SEUMUR HIDUP! AAAA ALDI!"

Aldi hanya menatap datar Acha yang jingrak-jingrak seperti manusia dengan otak kurang satu ons.

"Itu ular mainan, Sayang." ucap Aldi dengan nada meremehkan.

Saat Acha menyadari bahwa dirinya dikerjain, dia mendadak berhenti. Melepas lilitan ular yang sedari tadi tak bergerak sedikitpun dari lehernya. Yaiyalah tidak bergerak, orang hanya benda mati.

Aldi beranjak menuju pantai berpasir putih yang terlihat memukau di hadapannya. Tanpa enggan ia duduk bersama puluhan bahkan ratusan orang yang sedang bermain pasir dan air laut.

"Lo ngapain ngajak gue kesini?" tanya Acha yang duduk di samping Aldi.

"Beliin es kelapa muda dulu baru gue kasih tahu! Nih duitnya!" Acha melirik sebal kearah Aldi. Namun ia tetap merampas uang tersebut dan berlari kearah penjual es kelapa muda.

Cukup lama hingga Acha kembali duduk disampingnya dengan dua es kelapa muda yang terlihat menggiurkan.

"Nih! Sekarang kasih tahu!" Acha mengulurkan es kelapa muda yang diraih Aldi dengan gemas.

"Slurrrrppp bentar, belum abis" gerutu Aldi.

"Dih yaudah!" Acha bermain dengan game cacing yang kini tengah digandrungi oleh kaum hawa diseantero nusantara.

TARAXACUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang