"Trus kalo besok hari penentuannya kenapa?"
Aldi tersenyum kecil sambil memeluk Acha dari belakang.
"Lo udah siap?"
Acha mengerutkan keningnya lagi.
"Siap buat apa?"
"Siap buat jadi pacar gue"
❤❤❤
"Emang lo udah siap nembak gue?" tanya Acha sinis.
"Udah dong! Aldi gitu!" Aldi menyisir rambutnya kebelakamg dengan jari.
"Kalo gue gagal?"
"Ya udah kita pacaran beneran aja! Gak usah pake tantangan kek gitu!" ucap Aldi dengan nada genit.
"Aishh!!! Kan kalo gue gagal, gue bakal pindah ke luar negeri. Emang lo sanggup jauh dari gue?" Acha memukul pelan dada yang menjadi tempatnya bersandar.
"Enggak!"
"Lah terus? Lo mau batalin tantangan konyol itu? Gak gentle tahu!" cibir Acha.
"Ya enggaklah Acha samyang! Kalo lo gagal, ya udah lo pergi ke luar negeri sono! Gue kagak ngelarang kok!" Aldi mencubit pipi Acha dengan gemas.
"Katanya lo gak bisa jauh dari gue, kok lo malah biarin gue ke luar negeri?" Acha mengerutkan dahi dalam, tak mengerti dengan jalan pikiran cowo yang tengah menjadi tempatnya bersandar.
"Ya kalo lo ke luar negeri, gue tinggal ikut dong! Susah amat! Lagian hidup gue di sini juga bakal kurang lengkap tanpa kehadiran lo!"
"Aishhhh!" Acha memukul bertubi-tubi sandarannya. Acha menghela nafas ketika pukulannya berhenti.
"Al!" panggil Acha pelan.
"Hm?"
"Gak nyangka kita udah satu bulan kenal." ucap Acha pelan.
"Yeah you right! Gue gak tahu gimana takdir kita kedepannya, tapi jujur gue nyaman deket sama lo. Boleh gue minta sesuatu sama lo?" Aldi menatap intens sosok yang tengah bersandar di dadanya.
"Apa?" Acah mendongak menatap mata teduh sosok di sampingnya.
"Tetep kek gini ya, jadi Acha yang sekarang gue kenal, gue mohon lo jan berubah!" ucap Aldi seraya menyelipkan rambut Acha ke belakang telinga.
"Gue juga nyaman sama lo. Jan berubah juga ya!" Acha menyisir rambut Aldi dengan tangannya.
Aldi mengangguk pelan.
"Udah pagi! Sana balik!"
Aldi melirik jam di tangannya.
"Oke gue balik! See you in school!" Aldi memberi flyingkiss dengan genitnya.
"NAJISUN AL!"
❤❤❤
Brak!!!
Cewek itu mendongak melihat siapa pelaku yang membuatnya terkejut. Wajahnya hanya datar menatap cowok di depannya.
"Siapin surat keluar dari sma ini!"
Acha melirik tajam ke arah Aldi yang masih berdiri dengan gagahnya.
Acha mendengus pelan.
"Cih! Lo siapin aja nembak gue di depan umum. Dan jangan lupa harus romantis!" Acha menyeringai pelan.
"Ngimpi lo ketinggian beb, okay up to you" Aldi duduk di depan Acha yang nampak tenang.
"Kalo gue bisa nembak lo dengan cara romantis, lo harus terima! Gue gak terima penolakan!" bisik Aldi dengan suara rendah tepat di depan telinga Acha.
Acha tertegun, apa gue harus jadi pacarnya?
"Nanti gue tunggu lo di lapangan setelah pulang sekolah! Jangan kabur walaupun lo gak siap keluar dari sekolah ini!"
Aldi beranjak dan memberikan kiss jarak jauh untuk Acha yang membuat seisi kantin berteriak heboh.
Acha berdecih pelan. Pikirannya buntu mencari jalan keluar untuk memenangkan tantangan konyol ini. Kilasan kejadian tadi pagi berputar di kepalanya. Bayangan semua kenangan tentangnya dan Aldi kian menusuk relung hatinya.
Entahlah! Logikanya bersikeras untuk kalah saja dan pergi ke luar negeri. Tapi di lubuk hatinya ada perasaan ingin memenangkan tantangan ini. Acha menghela napas pelan menatap semangkok bakso berasap yang tampak menggoda.
"Udahlah, Cha. Gak usah pikirin omongan Aldi!" Fira mengusap pelan bahunya.
"Heem! Mending kita makan aja!" ucap Lisa seraya membelai lembut rambut Acha.
"Okay! Kita makan girls!"
Dengan lahap mereka menyerbu semangkok faging berbentuk bulat itu. Keringat mengucur di dahi sebab pedasnya sambal. Yeah, mereka semua penggila sambal.
Saat keduanya sibuk mengusir pedas dengan minum es jeruk, tiba-tiba ....
"Cha, lo suka sama Aldi ya?" tanya Lisa memecah keheningan dalam kepedesan yang amat sangat menyiksa.
"Uhuk uhuk!"
Acha tersedak. Wajahnya memerah hingga ke telinga. Keringat dingin semakin deras di sekitar dahi dan leher. Matanya membola merasakan sensasi menyedihkan yang menerpa tenggorokannya.
Secepat kilat, ia mengambil es jeruk di depannya. Tapi kosong! Acha gelagapan sendiri dibuatnya. Hingga tanpa sadar, ketika seseorang lewat di sampingnya dengan segelas jus mangga, ia segera menyambar dan meminumnya hingga tandas.
"Makas-" ucapan Acha terhenti di tenggorokan. Mata itu masih sama, teduh tapi penuh misteri.
"Key! Btw jus itu lo yg bayar!" Sosoknya berlalu, pergi ditelan puluhan siswi yang menonton pertunjukan most wanted girl & boy ini.
"Eh? Kok gue?" ucap Acha ketika sosoknya benar-benar lenyap.
"Ya karna lo yang habisin!" jawab Fira.
"Acieeee yang abis minum jus punya doi ... uhuyyyy!!!" goda Lisa sambil mencolek pipi Acha.
"Ish kan mana tahu kalo dia Aldi, lagian Aldi bukan doi gue!" Acha menepis tangan Lisa dari pipinya.
"Yang bener? Jan boong! Dosa lho!" goda Fira.
"Auh ah! Gue mau balik ke kelas!"
Acha ngacir ke kelas tanpa memerdulikan Fira dan Lisa yang tengah menatap mangkok bakso dan 2 gelas jus yang telah raib.
"ACHA! INI SIAPA YANG BAYAR WOY!" teriak Lisa dan Fira bersamaan ketika sosok Acah telah hilang di telan ramainya kantin.
❤❤❤
Sebenernya part ini belum selesai, tapi berhubung udah kelamaan gak update, jadi aku update deh.
Thanks buat yg udah baca, ditunggu vote and comennya. Jan lupa follow akun ini, auto follback kok.
See you guys,,,
Salam sayang from
KR 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
TARAXACUM
Teen Fiction"Cinta saja tak cukup untuk bertahan, bagiku kejujuran adalah pondasi utama suatu hubungan" -Acha "Cinta tanpa diikuti percaya itu bohong! Hubungan tanpa sebuah kepercayaan itu sia-sia!" -Aldi Cerita klise tentang kisah cinta anak sma. Dimana ketika...