Telat

35 5 0
                                    

'Mampuss gue udah telat' Anin sambil menepuk jidatnya.

Karena kemarin ia terlalu kelelahan alhasil pagi ini Anin telat bangun sehingga membuatnya terlambat berangkat ke sekolah.

'Duh mampus gue' Ucapnya sambil melihat jam tangan berwarna magenta yang ada dipergelengan tangannya yang sudah menujukan pukul 07: 10 menit itu berarti Anin sudah terlambat 10 menit

Anin yang baru saja turun dari angkutan umum mulai merasa panik.

Anin berlari tergesa-gesa menuju gerbang SMA Wijaya.ia masih berharap pintu gerbang sekolahnya masih terbuka.

Ternyata pintu gerbang sudah ditutup sejak 10 menit yang lalu.

'Pak bukain gerbangnya
dong Anin mau masuk ini' Anin memasang wajah yang benar-benar memohon.

'Neng Anin telat? Ucap pak satpam yang bertugas menjaga gerbang SMA Wijaya.

Pak subro memang sudah kenal betul siapa Anin karena Anin adalah murid SMA wijaya yang ramah kepada orang-orang termasuk kepada pak satpam sekolanya.

"Iya pak Anin telat" Anin tampak mulai pasrah,ia sudah bersedia jika harus dihukum akibat kesalahannya hari ini.

Karena Anin bukanlah termasuk murid yang sering terlambat bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali Anin terlambat selama menjadi murid SMA Wijaya .

Karena kasihan melihat wajah Anin yang benar-benar sangat pasrah Pintu hati pak Subro pun terketuk.

'yaudah lain kali neng Anin jangan telat ya neng'. Ujar Pak'Subro sambil tersenyum.

Anin yang mendengarkan kalimat tersebut pun langsung tersenyum sumringah.

'Oke makasih loh pak subro
Anin jadi tambah sayang, tambah cinta,tambah suka, sama pak'subro
pak subro emang the best deh duhhh.'
Kata anin tanpa spasi sambil mengedipkan matanya menggoda.

'dah! pak subro' Ucap Anin sambil berlari karena sebentar lagi KBM
akan segera dimulai.
Pak'subro betul-betul dibuat takjub dengan kemampuan Anin yang bisa bicara panjang tanpa spasi.

'Neng Anin ngomongnya panjang kali lebar banget pak subro sampe kaget itu neng Anin gak ngos-ngosan ngomong sepanjang itu tanpa spasi.' Ucap pak subro sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

****
Anin berlari dari arah gerbang menuju kelasnya dengan sangat kencang ia tak memperdulikan orang-orang disekitarnya sampai akhirnya

BRUK!

Anin menabrak dada bidang seorang lelaki.

Mampus gue-Batin Anin.

Anin mendongkak kan kepalanya, ia meneguk salivanya ketika melihat orang yang ditabraknya menatapnya dengan tatapan tajam seolah ingin menerkam Anin.

"Maaf gue gak se___"

"Dasar modus" Ucap lelaki itu lalu berjalan menabrak bahu Anin.

'Enak aja! dia pikir gue cewek apaan pake modus murahan kayak gini' Kesal Anin.

Anin lalu meneruskan langkahnya kali ini ia tak ingi berlari karena takut menabarak seseorang lagi.

'Kalo gue gak lari entar gue bisa telat dong' Gumamnya.

'Yaudah deh gue lari aja' Anin lalu berlari menuju kelasnya.

*****

Anin sampai dikelas dengan ngos-ngosan akibat berlari dari gerbang menuju kelasnya yang lumayan jauh.

'Vi tolongin gue vi! tolongin gue gue udah gak kuat vi gak kuat' Ucap Anin yang masih dengan nafas yang tak beraturan.

"Ya Ampun Anin lo ini kenapa sih? tumben lo telat?" Tanya Tania yang berjalan mendekati Anin.

Immeasurable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang