Suasana kantin terlihat tidak begitu ramai saat ini karena KBM sedang berlangsung hanya siswa yang kelasnya sedang free yang berada dikantin sekarang.
Vano masuk ke dalam kantin dengan santai tanpa menoleh ke arah siswa-siswi lain yang menatapnya dengan tatapan kagum.
"Fotocopy Van?" Suara seorang lelaki yang berada disampingnya membuat ia menoleh.
"Eh lo dir iya nih disuruh sama Bu'Mona! lo sendiri lagi free ya?"
"Gak free juga sih tapi gue dikasih tugas dan kebetulan lagi bosen di kelas jadi gue ngacir dulu deh ke kantin hehe" Balas Dirgam sambil cengengesan.
Dirgam merupakan teman kelas Vano saat masih berseragam putih biru mereka berdua cukup dekat walaupun sekarang berbeda kelas.
Vano melihat Dirgam yang sedang memegang minuman bersoda di tangannya "Sejak kapan lo mulai suka minuman bersoda?bukannya lo anti banget ya dari dulu" Tanya Vano sambil menaikan sebelah alisanya.
"Oh ini? punya si bos" Jawab Dirgam santai.
"Cewek lo?"
Dirgam menggeleng cepat.
"Terus?"
"Buat dia" Dirgam menujuk seseorang perempuan yang sedang duduk membelakangi mereka berdua.
"Anin?"
Dirgam mengangguk.
Dengan cepat Vano merebut minuman bersoda ditangan Dirgam "Ganti aja sama air mineral minuman bersoda gak baik buat kesehatan"
Dirgam hanya meneguk salivnya ia sedikit takut jika Anin murka karena pesanannya diganti dengan air mineral.
"Bu'minuman yang ini aku ganti sama air mineral ya!" Vano lalu menaruh minuman itu dan mengantinya dengan air mineral botol.
"Van kenapa lo gant____"
"Gak usah banyak ngomong! lo kesana aja ngasih ini ke dia" Vano memberikan sebotol air mineral kepada Dirgam.
"Yaudah deh" dengan berat hati Dirgam menerima pemberian Vano lalu berjalan ke arah meja Anin yang sedang asik memaini ponselnya.
Dirgam menaruh air mineral botol yang tadi berikan Vano tepat dihadapan Anin.
Anin menyeritkan keningnya "Lo gak ada masalah sama pendengaran lo kan dir?" ia menatap air botol mineral di hadapannya.
"Gak!"
"Terus kenapa lo beliin gue air mineral botol? perasaan gue pesannya minuman bersoda deh" Kesal Anin sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Bukan gue!"
"Bukan lo?maksud lo apaan?"
"Tadinya gue udah ngambil minuman pesanan lo,eh dia dateng terus ganti minuman lo pake air mineral botol" Jelas Dirgam.
"Dia?"
"Iya dia yang ada dibelakang lo"
Anin lalu menoleh sekilas ke arah belakang melihat Vano yang sedang menatapnya sambil tersenyum tipis.
Hobi banget bikin baper-Batin Anin.
Anin berdiri dari duduknya lalu berlari meninggalkan kantin ia tak mau benteng yang ia bangun kembali runtuh karena perbuatan Vano.Anin berlari cepat di koridor sekolah ia sudah tidak memperdulikan Dirgam sedari tadi meneriaki namanya.
"Kenapa lari-larian kek anak kecil gini sih?" Ucap seseorang yang berjalan berlawan arah dengan Anin.
"Gak papa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immeasurable Love
FantasyAkibat insiden penyelamatan membuat Anindia Fiazarah bertemu dengan Indy membuat hidupnya menjadi berubah seketika. Apalagi ketika Indy mencoba menjodohkan Anin dengan Ryan Putra Mahendra Wijaya anak sulungnya bersama Mahendra Wijaya . Akankah Anin...