Mulai Peka

27 5 2
                                    

Siang ini Lapangan basket SMA Wijaya dipenuhi siswi-siswi yang sedang berdiri di pinggir lapangan. mereka berdiri hanya untuk melihat para idolanya yang sedang bermain basket. banyak siswi yang rela tak kekantin hanya untuk melihat para most wanted SMA Wijaya bermain basket.

Keringat yang membasahi baju seragam Ryan dkk membuat para siswa menjerit wajah serius mereka saat mendrible bola terlihat mempesona.

Anin,Tania,Sheza,dan Via yang berjalan melewati lapangan basket terlihat risih dengan teriakan-teriakan para penggemar The Wanted Man yang meneriaki idolanya masing-masing.

"Apasih pake teriak-teriak segala lebay banget deh" Kesal Anin.

Via memberhentikan langkahnya ia juga ingin melihat para most wanted SMA wijaya bermain basket.

Via tersenyum sumringah sambil mengeleng-gelengkan kepalanya ia juga ikut terpesona dengan ketampanan para anggota most wanted "Gila yah most wanted sekolah kita makin hari makin mempesona"

"Kalo diliat-liat sih kayaknya lo bener deh vi makin hari aura mereka itu makin gimana gitu" Ujar Tania yang juga sedang menatap ke arah lapangan

"Gue juga mikirnya kek gitu sih" Sheza juga ikut memuji Ryan dkk.

Ryan mempesona banget sih-Batin Anin.

"Masuk yuk! ntar kita telat jam pelajarannya Bu Tuti" ajak Anin kepada ketiga sahabatnya.

"Padahal gue masih pengen liat mereka main" Ucap Tania dengan wajah cemberutnya.

Anin lalu menarik tangan Via agar segera meninggalkan lapangan "Nanti aja liatnya"

Tania dan Sheza pun berjalan mengikuti Anin dan Via.

Ryan yang sedang asik dribble bola basketnya menghentikan permainannya saat seseorang meneriakinya.

'"Woy Captain!" Teriak seseorang yang berjalan menghampiri Ryan dkk.

"Eh Kak" Ucap Ryan sambil ber-high five dengan Althaf sang Mantan ketua basket SMA Wijaya. Aidan,Agam,Vano dan Gilang juga ikut ber high five.

''Gimana kalian jadi kan ikut lombanya?''

"Jadi kok kak" Ucap Ryan santai.

''Bagus lah!''

"Lawannya masih SMA persada ya kak?" Tanya Aidan kepada Althaf.

Althaf  mengangguk cepat

"Tim nya si Aron berarti" Ucap Agam sambil menatap ke arah Ryan dengan ekor matanya.

''Iya lawan lo tim nya si Aron''

"Lombanya kapan kak?"

''Sabtu! Btw,gue balik ke kelas ya! masih ada tugas yang harus gue kerjain gue kesini juga cuma liatin para most wanted SMA Wijaya main basket'' Ucap Althaf tersenyum meledek sambil menaikan alisnya.

"Hahaha ada-ada aja nih kakak senior" Ucap Gilang sambil tertawa.

'Emang bener kan? tuh cewek-cewek pada nengok ke sini semua' Ledek Althaf.

Mereka berlima hanya tersenyum tipis.

"Pas kita lomba kak'Althaf datang kan?"Tanya Vano yang sedari tadi hanya diam.

''Of course!"

"Sekalian bawa cewek kakak ya" Goda Gilang kepada Althaf

''Ada-ada aja lo! gue balik ya'' Althaf lalu berjalan meninggalkan junior-juniornya.

Mereka berlima pun melanjutkan permainan basketnya.

*****

Ini tentang malam yang terlalu dingin untuk dibicarakan Tentang kesepian yang tak pernah bosan memeluk kesendirian.

Immeasurable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang