Rumah megah milik keluarga Mahendra terlihat sepi bibi yuyun yang seharusnya sudah kembali hari ini mendadak tidak jadi kembali karena ada urusan mendadak yang membuatnya bisa pulang esok hari.
'Duh gue lapar banget lagi' Gumam Ryan. memang sedari tadi ia hanya berdiam diri dirumah,bermain game,tidur dan menonton TV. sampai dia lupa perutnya belum ia isi
'Si Anin udah makan belum ya?' gumam Ryan pada dirinya sendiri.
Ryan berniat untuk mengajak Anin keluar untuk makan malam bersama.
Setelah hampir 15 memikirkan untuk ke kamar Anin akhirnya Ryan memberanikan diri untuk ke kamar Anin dan mencoba mengajak gadis itu untuk makan diluar bersamanya,entah apa yang membuat Ryan berniat mengajaknya keluar.
Tok!Tok!Tok!
Ryan mengetuk pintu kamar Anin berkali-kali.
"Masuk aja gak dikunci kok" Jawab seseorang yang berada di dalam kamar itu.
Ceklek!
Ryan membuka pintu kamar Anin
Kamar bercat berwarna biru ini tampak terlihat sangat rapi benda-benda yang ada didalamnya tertata Rapi.Ryan memperhatikan kamar Anin yang sangat berbeda.
perasaan pas terakhir gue kesini nih ruangan udah kek gudang -Batin Rian.
Terlihat Anin yang sedang asik berbincang dengan seseorang melalui Via telfon.
Ryan hanya memperhatikan Anin yang sedari tadi tersenyum sumringah.
Ryan menunggu Anin selesai berbincang dengan seseorang melalui Via telfon sebelum mengajak Anin untuk keluar makan ia takut menganggu Anin.
"Gue belum makan sih!"
"....."
"Ohahah oke gue siap-siap dulu.dah"
Anin mematikan sambungan telfonnya dan menatap Ryan bingung ke arah Ryan karena sedari tadi Ryan mentapnya dengan wajah datarnya.
'Ada perlu apa?' Tanya Anin sambil menaikan alisnya.
"Gu...gue kesini mau pinjem charger lo?" Jawab Ryan terbata-bata.
Kenapa gue pake bohong segala -Batin Ryan.
Sebetulnya Ryan sudah ingin mengutarakan niatnya untuk mengajak Anin untuk keluar bersama.tetapi mendengar Anin akan keluar bersama seseorang membuat Rian kembali mengurungkan niatnya.'
Anin menyeritkan dahinya kenapa tiba-tiba Ryan ingin meminjam charger padanya.
'Oh lo ambil aja di atas meja belajar' Ucap Anin sambil mengarahkan dagunya ke arah meja belajar.
Ryan akhirnya berjalan menuju meja belajar Anin mengambil charger milik Anin.
'Yan gue mau keluar sama si vano! gak papa kan?' Tanya Anin yang sedang asik memilih baju yang akan ia kenakan untuk kencang bersama Vano.
Ryan menghembuskan nafasnya berat
"Terserah lo!'"
'Lo mau nitip apa?ntar gue beliin deh' Tawar Anin.
"Gak usah!" balas Ryan lalu berjalan keluar menuju pintu kamar Anin.
Anin yang melihat tingkah hanya mengeleng-geleng melihat tingkah Ryan.
****
Dua remaja yang sedang asik berbincang di sebuah restoran bernuansa putih mendominasi interior cafe ini dengan perpaduan classic american style.'Lo udah izin sama Ryan?' Tanya Vano.
Anin mengangguk mantap 'udah kok'
"Oh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Immeasurable Love
FantasíaAkibat insiden penyelamatan membuat Anindia Fiazarah bertemu dengan Indy membuat hidupnya menjadi berubah seketika. Apalagi ketika Indy mencoba menjodohkan Anin dengan Ryan Putra Mahendra Wijaya anak sulungnya bersama Mahendra Wijaya . Akankah Anin...