Perhatian Kecil

22 4 0
                                    

Dua orang perempuan sedang berbincang-bincang diruang tamu keluarga Mahendra.

"Anin gak papa kan bunda tinggal dirumah sama Ryan soalnya Qiandra minta bunda sama Om jemput dia di Jogja" Ucap Indy dengan lembut

"I..iya bunda gak papa kok" Balas Anin.

"Bunda udah bilangin ke Ryan kok Sekarang dia lagi ngumpul sama temen-temennya di Rumah Aidan" Ucap Indy sambil tersenyum.

Indy mengelus lembut rambut Anin "Kamu tenang aja Ryan gak bakal macem-macem kok sama kamu"

"Ah iya bunda Anin percaya kok sama Ryan" balas Anin dengan senyum tulus.

"Bunda titip Ryan sama kamu ya nin"

"Iya bunda! Sip" Kata Anin sambil mengacungkan jempolnya.

"Bunda berangkat ya Nin,om  Mahendra juga udah nungguin bunda di bandara" Ucap Indy sambil memperbaiki letak jam tangan Gucci miliknya.

'Iya bunda hati-hati ya!' Ucap Anin sambil tersenyum

"Iya sayang" Balas Indy sambil mengecup pipi Anin.

Kecupan yang diberikan Indy membuat pipi Anin merasa menghangat sudah sangat lama ia tak pernah merasakan hal tersebut.mengenal sosok Indy membuat Anin merasa mempunyai sosok Ibu Indy begitu tulus menyayanginya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Semoga semua baik-baik aja" gumam Anin.

****

Suara tetesan air yang turun dari langit semakin deras  Anin masih setia duduk di sofa ruang tamu milik keluarga Mahendra menunggu seseorang,siapa lagi kalo bukan anak si empunya rumah.jam sudah menujukkan pukul 22:12 sedari tadi Anin merasa khawatir pasalnya Ryan belum juga pulang sejak pulang sekolah Ryan hanya mengatakan ia kumpul dirumah Aidan bersama teman-temannya tapi sampai sekarang belum juga pulang.

'Duh tu Anak kemana lagi?'

'Apa gue telpon si Vano aja ya? kan mereka lagi ngumpul di Rumah Aidan' gumam Anin pada dirinya sendiri.

Anin mengambil handphone nya diatas meja dan mulai mencari kontak Vano.

"Hallo van?"

'Iya nin?'

"Lagi dimana?"

'Dirumah nin! kenapa?'

"Gak ikut ke rumah Aidan?"

'Ikut kok,yang lain juga udah balik sejak 1 jam yang lalu'

"Ryan udah pulang?"

'Iya udah! kenapa nin?'

"Dia belum nyampe rumah"

'Mungkin dia lagi neduh soalnya kan diluar hujan.'

"Oh gitu ya! yaudah deh makasih ya Van Bye"

'bye!'

Anin memutuskan sambungan telphonennya lalu menyimpan kembali handphonennya di atas meja.Anin merasa benar-benar khawatir dengan Ryan.

"Assalamualaikum!"

Pintu Rumah terbuka menampilkan sosok lelaki dengan keadaan basah kuyup.

"Waalaikumsalam!"

'Astaga Ryan lo kenapa hujan-hujanan? Lo tunggu disini gue bakal ambilin handuk buat lo' Anin merasa sedikit panik melihat Ryan yang pulang ke rumah dengan keadaan  basah kuyup.

Immeasurable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang