Perjodohan

29 5 0
                                    

Ryan yang baru saja sampai dirumahnya sudah hampir dibuat jantungan oleh kedua orang tuanya.

'Ryan ini masih muda bun ryan masih pengen nikmati masa muda ryan sama temen-temen kenapa bunda sama papa ngejodohin ryan,bunda ini itu bukan jaman Siti Nurbaya bun' Ucap yan yang terlihat sangat kesal.

Untuk pertama kalinya Ryan bener-benar sangat marah atas keputusann kedua orang tuanya yang ingin menjodohkannya dengan orang yang benar-benar tidak dia kenal.

"Sayang bunda yakin dia ini cewek baik-baik" Ucap Indy lembut kepada putranya ini.

'Ryan gak mau bund rian punya Karina bun' Tolak Ryan.

'Tapi kan kamu tau yan,Bunda kurang suka sama Karina' Ucap Indy dengan nada ketusnya.

Mahendra yang mendengar pertikaian Ryan dan Indy merasa risih.

Mahendra menghembuskan nafasnya kasar.

'Oke! papa ngasih kamu waktu 100 hari untuk pendekatan dengan perempuan yang papa sama bunda kamu maksud kalo memang dalam waktu 100 hari tersebut kamu memang tidak bisa. ya! apa boleh buat dan papa juga ngasih kamu waktu itu biar kamu bisa melihat sisi buruk dari orang yang kamu sayang.' Tegas Mahendra.

"Hmm terserah! Ryan gak bakalan cinta sama perempuan pilihan bunda dan papa yang gak jelas itu'. Ucap Ryan lalu berjalan meninggalkan kedua orang tuanya.

'Jaga mulut kamu Ryan Anin perempuan baik,dan dia satu sekolah sama kamu' Indy tidak terima jika Ryan menyebut Anin dengan sebutan cewek tidak jelas.

'Udah bun mungkin Ryan butuh waktu'  Mahendra mencoba menenangkan Indy.

Anin? Siapa dia? -Batin Ryan

Ryan menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo liat aja lo udah masuk dalam permainan ini gue gak bakalan biarin lo suka sama gue bahkan sampai cinta." Gumam rian sambil tersenyum sinis.

Dirumah Aidan

Kelimat perfect bad boy sedang berada di rumah Aidan.Rumah Aidan memang biasa dijadikan basecamp oleh mereka berlima.

'Napa lo yan? diem-diem bae! udah pada ngopi belum?' Tanya Agam yang tengah asik bermain PS bersama Aidan.

"pusing!" jawab Ryan malas

'pala pusing? mau gue ambilin obat?' tawar Aidan.

"Gak usah!"  Tolak Ryan.

'Lo bisa pusing juga yan?gue kira kaga' Ledek Gilang sambil terkekeh

"hmm!" jawab Ryan

Vano yang sedang asik memainkan game mobile legend di handphonenya hanya mendengar tanpa mau berkata apapun.

'Hmmm'

Ryan kembali bergumam
membuat ke empat temannya menoleh.

"Gue .."

'Lo kenapa tong?'

"Gue di ...'

'Di apa nyet?'

"Gue dijodohin" Ucap Ryan sambil menghembuskan nafasnya kasar

Aidan,Agam dan gilang kaget mendengar kalimat yang baru saja di lontarkan oleh Ryan.berbeda dengan Vano hanya tampak tenang mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Ryan.

'What the ???' Ucap Aidan yang kaget mendengar pernyataan yang Ryan lontarkan.

'Demi apa yan? lo lagi bercanda kan yan? tanya Agam yang tampak ragu.

Immeasurable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang