Gara-Gara Medusa

25 5 0
                                    

Motor sport Vano tiba diparkiran SMA Wijaya yang terlihat sudah ramai dipenuhi siswa dan siswi.ia membuka helmfull facenya dan jaket yang sedari tadi menutupi baju seragamnya.

'Cakep banget masa!'-Batin Anin

Anin memperhatikan Vano sampai tak berkedip dengan pesona lelaki yang dijuluki julukan es cendol ini.

Vano menyeritkan keningnya merasa risih dengan tatapan Anin yang terlihat aneh menuruntnya.

'Hmmm! Nin' Panggil Vano dengan suara dinginnya

Anin terlonjak kaget mendengar suara dingin Vano "Eh Makasih Van! udah repot-repot jemput gue" Ucap nin yang terlihat canggung.

'Hmm!'

"Van lo kok bisa tau gue sekarang dirumah Ryan? tanya Anin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal guna mengurangi salah tingkahnya.

'Dari Ryan!'

Dasar si Ryan mulut nya emang ember. -Batin Anin

"Kalo mau pacaran jangan diparkiran malu diliat orang" suara dingin seorang Ryan Wijaya membuat Anin dan Vano menoleh.

Anin tidak mengubris perkataan Ryan matanya lebih fokus ke arah perempuan yang berada dibelakang Ryan. Ryan membonceng seorang perempuan yang berwajah seperti bule,berkulit putih,dan memiliki tubuh langsing bak model.

Setelah turun dari motor sport miliknya Ryan mengandeng tangan perempuan yang diboncengnya itu melewati Anin dan Vano begitu saja,
.sebelum pergi dari hadapan Anin dan Vano Ryan terlihat membisikan sesuatu telinga Vano .

'Lanjutin bro 92 hari lagi' bisik Ryan pelan yang hanya dapat didengar Vano.

Setelah Ryan dan perempuan itu pergi Anin dan Vano hanya terdiam.

'Van? perempuan yang tadi tuh siapa?' Tanya Anin penasaran.

"Pacar!" Jawab Vano Singkat

Ada juga yang mau sama cowok bermulut tajam cem Ryan-Batin Anin

tidak salah jika Anin memberikan julukan durian kepada Ryan karena kata-kata yang terlontar dari mulutnya memang sama tajamnya dengan duri yang ada di kulit durian.

"Gue duluan!" Ucap Vano lalu berjalan santai sambil memasukan kedua tangan di kantung celana abu-abunya meninggalkan Anin yang masih berada di parkiran.

"I..Iya hati-hati van" Ucap Anin terbata-bata.

Setelah Vano berjalan meninggalkan Anin pun berjalan menuju ke kelasnya sebelum bel tanda masuk berbunyi.

****

'Nin pinjem handphone dong' Pinta
Tania sambil membuka telapak tangannya meminta Anin untuk memberikan handphonenya.

"Mau ngapain?"

'Handphone gue dibawah si Sheza sama Via ke kelas sebelah katanya mau fotoin tugas Kimia si Putra' Jelas Tania.

Putra adalah anak kelas sebelas Ipa2 dia adalah pemenang lomba olimpiade Kimia tingkat provinsi. makanya Oliv cs sering meminta atau menyuruh Putra mengerjakan PR kimia. Putra dan Oliv memang bersahabat waktu SMP.

"nih!" Anin menyerahkan handphone miliknya ke telapak tangan tania.

Tania pun membuka aplikasi chat dan mencari nama kontaknya.setelah mengirimkan pesan kekontanknya dahi Tania menyerit melihat nama AlvanoZaverdiasyah yang tertera dikolom chat diaplikasi handphone Anin.

"What the???" Tania berteriak membuat Tania merasa terkejut.

Anin menoleh ke arah Tania "Kenapa lo?" tanya Anin penasaran

Immeasurable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang