Ryan yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abu miliknya berjalan menuju meja makan untuk melakukan sarapan pagi.
"Morning!" ucapnya sambil memperbaiki letak dasinya lalu berjalan menuju ke arah meja makan.
Anin dan Indy yang berada dimeja makan hanya tersenyum.
"Qiandra?" Tanya Ryan tak melihat sosok Qiandra
"Dia berangkat duluan,katanya ada jadwal piket" Jawab Indy sambil menuangkan air putih di gelas milik Ryan.
Ryan mengangguk paham.
"Mau makan apa bang?" Tanya Indy.
"Nasi Goreng aja bun"
Indy lalu mengambil nasi goreng dan menaruhnya di hadapan Ryan.
Ryan menoleh ke arah Anin.ia tersenyum sambil menatap Anin yang sedang serius menyantap nasi gorengnya.
Indy yang melihat tingkah Ryan hanya tersenyum tipis.
"Abang ini sarapannya!"
Ryan yang masih asik menatap Anin tak mendengarkan ucapan Indy.
Anin yang sedari tadi tak menyadari di tatap oleh Ryan mendongkak kan kepalanya,sampai akhirnya tatapan mereka bertemu.
Indy menggeleng-gelengkan kepalanya "Abang ini sarapannya'' Ucapnya dengan suara naik satu oktaf membuat Ryan sontak merasa terkejut.
Ryan yang mendengarkan suara Indy langsung memutuskan kontak matanya dengan Anin.
Dag dig dug! Jantung gue emang kebiasaan banget-Batin Anin.
"eh mana bun sarapan Ryan" Ucapnya yang terlihat salah tingkah.
"ini" Indy menyodorkan sepiring nasi goreng yang diatasnya terdapat telur mata sapi.
Indy menoleh ke arah Anin "Anin kesekolahnya bareng Ryan ya"
Anin hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Setelah 10 menit menghabiskan makannya Ryan dan Anin berpamitan untuk pergi ke sekolah.
''Bunda kita pergi dulu ya'' Pamit Anin sambil menyalimi tangan bunda.
"Iya sayang" Balas Indy sambil tersenyum tulus.
''Ryan berangkat bun" Ryan menyalimi tangan dan mencium kening bundanya.
"Hati-Hati ya kalian berdua! Ryan inget jangan ngebut kamu" Indy memperingati.
'Iya bunda! Assalamualaikum'
"Waalaikumsalam!"
Anin dan Ryan pun berjalan keluar.
Ryan mengambil motor sportnya lalu memberi kode kepada Anin agar segera naik.
Anin hanya mengangguk.
Ryan lalu melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata menuju sekolahnya.
****
''Huah laper banget'' Teriak Via membuat seisi kelas Ipa4 menoleh ke arahnya.
Via hanya bisa nyengir ketika di tatap oleh teman kelasnya.
Ck! Tania berdecak kesal "Malu-maluin banget lo pake teriak-teriak segala lagi"
''Hehe sorry! reflek the power of hungry'' Balas Via sambil memegangi perutnya.
"Yaudah ayo ke kantin! udah jam istirahat juga kan?" ajak Anin sambil berdiri dari bangkunya.
"Iya udah"
"Yaudah ayo!" Timpal Tania.
''Bentar gue pake liptint dulu'' Via mengambil liptint berlogo buah chery dari dalam pouch miliknya yang ia simpan di dalam laci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immeasurable Love
FantasyAkibat insiden penyelamatan membuat Anindia Fiazarah bertemu dengan Indy membuat hidupnya menjadi berubah seketika. Apalagi ketika Indy mencoba menjodohkan Anin dengan Ryan Putra Mahendra Wijaya anak sulungnya bersama Mahendra Wijaya . Akankah Anin...