Ryan yang sedang menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan masih marah dan juga penasaran siapa pelaku yang membully Anin.
Ryan memperbaiki posisi tidurnya menjadi duduk menyandar di tempat tidur berukuran king size miliknya.
'Gue harus selesaiin masalah ini gue gak mau dia kenapa-kenapa' Gumam Ryan.
Ryan beranjak dari tempat tidurnya ia berniat ke kamar Anin untuk meminta penjelasan tentang kejadian pembullyan yang menimpa Anin.
Tok!Tok!Tok!
Ryan memegang gagang pintu kamar Anin.
'Lah gak dikunci?kemana tuh anak?'
Ryan melangkah masuk ke dalam kamar Anin,ia tak melihat tanda-tanda perempuan itu sedang berada di kamarnya.
'Apa dia lagi keluar?'
hiks! hiks!hiks!hiks!
Ryan mendengar suara tangisan tersedu-sedu seorang perempuan di arah balkon.
Ryan berjalan ke arah balkon kamar Anin.
'Kenapa gue diginiin,gue salah apa!gue bukan perusak' Lirih Anin sambil menangis sesegukan.
Ryan yang berdiri didepan pintu balkon kamar Anin hanya menatap Anin yang sedang menangis dan menunduk sembari memeluk lututnya,ia membiarkan Anin mengeluarkan semua yang ada didalam hatinya.
'Kenapa gak ada orang yang bisa ngertiin gue' Lirih Anin.
"Gue yang bakalan ngertiin lo" Suara dingin Ryan membuat Anin menoleh.
'Ri...ryan' Anin yang melihat kedatangan Ryan langsung menghapus air matanya.
"Nangis aja keluarin semua yang ada di hati lo" Ucap Ryan sambil berjalan mendekati Anin.
'Berdiri' Ryan mengulurkan tangannya ke arah Anin.
Anin menerima uluran tangan Ryan.
ia membawa Anin duduk di kursi panjang di balkon kamar Anin."Biarkan si masalah itu pergi dengan sendirinya , karena ia akan bosan berlama-lama berada didalam diri seseorang yang tangguh dan sabar" Ucap Ryan sambil menatap Anin.
Anin hanya diam sambil sesegukan.
"Lo perempuan yang tangguh,lo harus bisa ngadepin orang yang gak suka sama lo,lo orang selalu ngasih gue semangat dengan kata-kata lo! gue gak mau lo jadi orang yang lemah" Ucap Ryan lagi sambil mengelus rambut Anin.
Anin hanya mengangguk lemah.
'Lo tunggu disini' Ucap Ryan lalu berjalan meninggalkan Anin.
Tak lama Ryan datang dengan membawa gitarnya lalu mulai menyanyikan sebuah lagu untuk Anin.
Trouble will find you
No matter where you go
Oh, oh
No matter if you're fast
No matter if you're slow
Oh, oh
The eye of the storm
Wanna cry in the morn
Oh, oh
You're fine for a while
But you start
To lose controlHe's there in the dark
He's there in my heart
He waits in the wings
He's gotta play a part
Trouble is a friend
Yeah
Trouble
Is a friend of mine
AhhTrouble is a friend
But trouble is a foe
Oh, oh
And no matter
What I feed him
He always seems to grow
Oh, oh
He sees what I see
And he knows
What I know
Oh, oh
So don't forget
As you ease
On down my road
KAMU SEDANG MEMBACA
Immeasurable Love
FantasyAkibat insiden penyelamatan membuat Anindia Fiazarah bertemu dengan Indy membuat hidupnya menjadi berubah seketika. Apalagi ketika Indy mencoba menjodohkan Anin dengan Ryan Putra Mahendra Wijaya anak sulungnya bersama Mahendra Wijaya . Akankah Anin...