Anin yang sedari tadi berdiri didepan cermin besar kamarnya melihat menampilannya.malam ini ia akan pergi ke pasar malam yang ada didekat komplek rumah Vano.Anin memakai celana jeans,kaus berwarna putih,lalu dipadukan dengan jaket navy,rambutnya ia kuncir kuda.membuat penampilannya terlihat cantik
'Jantung gue kenceng banget,berasa mau jalan sama manu rios' Gumam Anin sambil terkekeh.
Anin mengoleskan sedikit bedak dan liptint agar wajahnya terlihat lebih fresh.
Drrt! Drtt! Drtt!
Benda pipih milik Anin yang berada di tempat tidur bergetar menandakan ada notifikasi pesan baru. Anin membuka isi pesan itu.
AlvanoZaverdiasyah
siap-siap! 5menit lagi gue jemput lo.Anin membaca pesan itu sambil tersenyum.
Tak lama benda pipih milik Anin kembali bergetar menandakan notifikasi pesan baru.
AlvanoZaverdiasyah
Lah di read doang?AnindiaFiazarah
ini udah selesai kok! lo otw aja sekarang. hati-hati ya (Read).'Lah cuma di read' Kesal Anin.
Anin mengambil slinbag berwarna senada dengan jaketnya lalu menaruh ponselnya di dalam slingbag.ia berjalan menuju arah lemari dan mengambil sepatu ketsnya. lalu berjalan turun kelantai bawah untuk berpamitan kepada Indy.
Indy yang melihat Anin baru saja turun dari lantai dua tersenyum tipi "Cantik banget nin! mau kemana?" Tanya Indy yang sedang duduk di sofa depan TV.
Anin berjalan mendekati Indy lalu duduk disamping Indy
"Hehe mau jalan sama temen bun! gak papa kan?" Tanya Anin sambil terkekeh.
'Oh yaudah! kamu jangan pulang malem-malem ya' Ucap Indy dengan lembut.
"Makasih bun! btw, Om Mahendra belum pulang?"
"Om kamu lagi lembur katanya dikantor banyak kerjaan"
"Ohiya nin kamu masih kerja?" Tanya Indy kepada Anin.
Anin mengangguk "Masih kok bun! tapi Anin lagi ngambil cuti senin baru mulai kerja lagi" Jelas Anin kepad Indy.
"Hmm kamu gak usah kerja lagi ya sayang! biaya hidup kamu biar bunda sama om yang tanggung"
Anin mendengar itu seketika menjadi diam.
"Ta...tapii bun" Ucap Anin dengan gugup.
"Gak ada tapi-tapian,kamu itu udah kami anggap anak kami sendiri" Ucap Indy lalu mengelus pipi Anin.
Anin menatap ke arah depan ia merasa seperti memiliki Ibu jika diperlakukan lembut seperti ini oleh Indy. Anin sangat merindukan sosok seorang ibu yang sudah lama tak ia temui.
'Kamu kenapa bengong nak?' Tanya Indy penasaran.
"Ah gak papa bun" Jawab Anin cepat
"Gimana kamu mau kan berhenti kerja?"
"I.iya bunda nanti Anin tanya dulu ke bos Anin"
''Iya kalo bisa secepatnya ya!"
Anin hanya mengangguk.
Selama ini Anin memang bekerja untuk membayar rumah kontarkan yang pernah ia tinggali,karena setiap bulannya tantenya Mirna sering mengirimkan Anin uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Benda pipih milik Anin yang berada di dalam slinbagnya bergetar.
AlvanoZaverdiasyah
Gue didepan
KAMU SEDANG MEMBACA
Immeasurable Love
FantasyAkibat insiden penyelamatan membuat Anindia Fiazarah bertemu dengan Indy membuat hidupnya menjadi berubah seketika. Apalagi ketika Indy mencoba menjodohkan Anin dengan Ryan Putra Mahendra Wijaya anak sulungnya bersama Mahendra Wijaya . Akankah Anin...